Pembersih Jiwa Dan Wewangiannya
Ibnu Taimiyah pernah ditanya, "Manakah yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba, istighfar atau tasbih?"
Beliau menjawab, "Jika bajumu bersih, maka parfum dan wewangian bunga lebih bermanfaat. Tapi jika bajumu kotor, maka sabun yang lebih bermanfaat." Beliau terdiam dan berpikir, lalu dijawabnya : "Tasbih itu wewangian untuk orang-orang pilihan, sedang istighfar laksana sabun bagi orang yang bermaksiat." lanjut beliau. Semoga Allah merahmati.
Sebagaimana tubuh, jiwa kitapun perlu mandi. Sabunnya adalah istighfar. Sebagaimana tubuh, jiwa kitapun perlu wangi. Pengharumnya adalah tasbih.
Pantaslah kekasih kita, Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam memberikan teladan pada kita untuk sering bebersih jiwa.
"Demi Allah. Sungguh, aku memohon ampun (beristighfar) dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." begitu sabda baginda Rasul.
Alangkah bersihnya jiwa yang bebersih berkali-kali dalam sehari. Dan pantaslah wanginya jiwa Yunus tetap tercium dari atas langit ketujuh meskipun dirinya ada di dalam perut ikan, sehingga Allah segera menolongnya. Karena Yunus adalah hamba yang rajin mewangikan jiwanya.
"Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit." (QS. Yunus: 143 - 144)
Yaa Allah....
Kalaulah
bukan karena Engkau ajari kami istighfar......
Niscaya
betapa kotornya jiwa ini.....
Dan
kalaulah bukan karena Engkau ajari kami bertasbih......
Niscaya
alangkah baunya diri ini.....
Yaa Allah....
Ampunilah
dosa dan kesalahanku....
Jadikanlah
aku hambaMu yang bertaqwa sampai akhir hidupku...
Aamiin
ya Arobbal alamiin...
_________________________________________
_________________________________________
Sumber
: Hikmah Sahabat Parenting Nabawiyyah
Wassalamu'alaikum
warrohmatullahi wabarokatuh.
No comments