HAL-HAL YANG MENYEBABKAN ORANG MUKMIN DI UJI
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Sesungguhnya Allah SWT menguji sekelompok orang mukmin dari kalangan para wali, agar mereka kembali meminta dengan ujian itu. Allah SWT menyukai permintaan mereka.
Jika
mereka meminta, maka Allah SWT senang mengabulkannya, sehingga
dipenuhi-Nya-lah hak kemurahan dan kebaikan orang yang senantiasa
memohon kepada-Nya. Bisa jadi, pengabulan doa itu ada, namun tidak
tunai. Hal ini sesuai dengan taqdir dan bukan berarti doanya tidak
dijawab serta tidak dikabulkannya.
Hendaklah seorang hamba tetap beradab ketika mendapatkan musibah. Hendaklah
ia mengintropeksi dosa-dosanya dikarenakan meninggalkan berbagai
perintah dan melanggar berbagai macam larangan, baik yang zhahir maupun
yang batin, serta menjauhi perdebatan dalam masalah taqdir jika ia
dihukum. Seorang hamba diuji dengan semua itu sebagai balasan atas amal perbuatannya. Apabila ujian itu telah berlalu, maka permintaannya akan dikabulkan.
Jikalau tidak dikabulkan-Nya, maka hendaklah seorang hamba berdoa, tadharru' (menundukkan diri), dan memohon manfaat, sehingga ia terus-menerus meminta. Sebab bisa jadi Allah SWT mengujinya untuk membuat seorang hamba tersebut meminta kepada-Nya.
Dan, janganlah
menuduh-Nya dengan keburukan akibat tertunda pengabulan doa, karena
sesungguhnya Allah SWT mengetahui waktu yang tepat dan terbaik untuk
hamba-Nya.
Wallahu a'lam bish showaab.
Ref. Kitab Nasihat dan Wirid - Syeikh Abdul Qadir Al-Jaelani
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
No comments