BAGIAN 4 : Cukuplah Allah Sebagai Sandaranku.....
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dari Ibnu Mas'ud ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda : "Maukah kalian aku beritahukan tentang orang yang diharamkan masuk neraka? Atau siapa orang yang neraka diharamkan membakarnya? Neraka diharamkan pada setiap orang yang rajin mendekatkan diri kepada Allah, yang bersikap lemah lembut, toleran, dan suka mempermudah."
(HR. At-Tirmidzi) katanya hadits ini hasan.
Riyadhus Shalihin, hal. 250
-----------------------------------------------------------
Aku diminta untuk melupakan kejadian tersebut oleh Pemiliknya...
Tanpa bisa menanyakan alasannya.....
Tentu saja hal ini membuat hilang semangatku....
Ketika harus mempeti es-kan sesuatu yang begitu jelas kesalahannya...
Dan tentunya hal ini telah menguras tenaga dan pikiranku juga....
Apalagi kejadian ini telah diketahui sebagian besar Karyawan....
"Ya Allah....
Bagaimana nanti ketika ada kejadian yang serupa terhadap Karyawan lain....
Sementara hukum harus ditegakkan...
Pasti Karyawan lain akan merujuk seperti kejadian saat ini....
Sehingga hukum pun akan dianggap tidak berlaku lagi...
Peraturan pastinya akan dilecehkan....
Jadi bagaimana cara aku nanti untuk tegakkan keadilan ??" Kataku dalam hati.....
Aku berjalan menuju Warung Kopi...
Tempat dimana Karyawan Plantation mengolah dan menjajakan kopi...
Aku duduk didalamnya dipinggir pagar bersebrangan dengan tempat display rempah-rempah...
Pandanganku jauh kedepan melihat pemandangan perbukitan dan jalanan....
Secangkir kopi hangat dan aroma khas telah dibuatkan oleh sahabatku...
Dengan sesisir pisang yang berwarna kuning keemasan tersedia di meja....
Kuhirup dalam-dalam udara nan segar....
Sekedar melepaskan kegelisahan dan beban pikiranku....
Karyawan plantation melihat gelagatku yang tak seperti biasanya...
Akupun didekati dan diajak bicara olehnya...
Mengenai apa yang jadi beban pikiranku....
Aku hanya terdiam membisu beberapa saat dan kutarik nafas dalam-dalam...
Kutatap dia dan berkata :
"Kalau suatu peraturan tak bisa ditegakkan, sementara kita dituntut untuk menertibkan setiap pelanggaran... Apa yang kira-kira harus kita lakukan, pak ?"
Diapun diam dan hanya bilang :
"Saya yakin, bapak tahu apa yang harus dilakukan, karena selama ini semua kebaikan telah diajarkan oleh bapak."
Aku berkata : "Kita berdo'a saja agar Allah SWT selalu memberikan petunjuk dan keputusan yang terbaik buat kita semua, pak."
"Aamiin.... " jawabnya singkat.
Dimalam hari agak sulit bagiku untuk tidur nyenyak tanpa memikirkan kejadian hari ini....
Aku ragu antara memegang prinsipku untuk memegang nilai luhur seperti yang aku juga ajarkan kepada semua Karyawan....
Atau tetap tinggal dan berdiam diri sambil duduk manis dan bekerja seperti biasa dengan ikut perintahnya....
Tanpa memberikan masukan atau bantahan jika ada yang berlawanan dengan keadilan....
Karena ini kemauan Pemilik dan aku hanya pekerja....
Apalagi aku sudah betah bekerja disini dan dapat berdakwah disela waktu bekerja.....
Tapi jika aku tetap tinggal, aku bagaikan memegang bom waktu.....
Apalagi sudah ada Karyawan yang aku tertibkan sebelumnya....
Dan bagaimana nantinya keluargaku jika aku tidak bekerja....
Semua pemikiran itu berkecamuk dalam batinku....
Lalu aku melihat sebuah buku Matahatiku - Matahariku : Imam Sibawaih El-Hasany
yang isinya seperti ini :
Allah tidak berkehendak sedikit pun untuk menzalimi hamba-Nya.
Setelah membaca, aku putuskan untuk mengaji dan sholat malam....
Untuk menenangkan pikiran dan mohon petunjuk kepada Allah SWT
agar tidak gamang dan bimbang...
Untuk mengambil tindakan yang tepat selanjutnya.....
Dan berpasrah diri akan keputusan Allah SWT nantinya....
Keesokan harinya setelah aku sholat dhuha.....
Aku temui Direktur untuk menyerahkan copy dari berkas laporan
dan bukti penyelidikan....
Dan aku juga sampaikan sesuatu dengan berat hati....
Bahwa aku akan mengundurkan diri...
Walaupun begitu aku tetap jalani sesuai prosedur dengan
1 bulan pemberitahuan sebelumnya...
Agar dapat serah terima pekerjaan sebagaimana mestinya....
Agak terkejut dia dan menanyakan alasannya,
maka akupun sampaikan apa adanya....
Menceritakan kejadiannya ketika aku bertemu Pemilik
untuk melupakan "insiden" yang terjadi....
Yang berdampak akan sulitnya bagiku dikemudian hari
untuk bisa menegakkan peraturan...
Karena kebijakan management yang tidak sesuai dengan Peraturan akan diingat Karyawan. Dan suatu saat jika ada kejadian yang sama atau mirip, maka Karyawan akan mengambil contoh kejadian sebelumnya. Kalau sudah seperti itu, maka peraturan hanya akan menjadi "pajangan"..... Sehingga Direktur pun juga mengerti keadaanku...
Lalu akupun menemui GM untuk menyerahkan copy dari berkas laporan
dan bukti penyelidikan....
Dan menginformasikan hal yang sama seperti yang aku sampaikan ke Direktur....
GM itu berpikir aku bahwa aku bercanda....
Karena aku sampaikan hanya dengan lisan....
Tapi setelah aku berikan surat tertulis, dia hanya terdiam.....
Dan menyesalkan kepergianku....
Karena dianggapnya Karyawan disini butuh orang untuk dijadikan panutan...
Sehingga kebersamaan dan ketertiban bisa diwujudkan....
Berselang beberapa hari kemudian aku mendengar,
kekecewaan Pemilik atas pengunduran diriku....
Karena aku sampaikan alasannya karena persoalan keluarga...
Yang sebelumnya aku berjanji bahwa itu bukan masalah....
Sehingga yang dia tahu bahwa aku keluar karena alasan keluarga....
Tapi apa yang harus kulakuan?
Karena aku dihimbau oleh Direktur dan Personal Assistantnya Pemilik
untuk tidak berterus terang kepadanya...
Karena mereka khawatir akan kondisinya yang sakit "Kanker".....
Sehingga disarankan untuk tidak bertemu dan menjelaskan keadaan yang sebenarnya....
Agar dia tidak sakit dan pusing kepala memikirkannya....
Akhirnya aku putuskan tetap diam dan toleran akan keadaannya....
Dan untuk tidak menimbulkan curiga, aku buat khusus kalimat pengunduran diriku
dengan kuselipi foto anak-anakku...
Untuk memperkuat pendapatnya atas kepergianku...
Aku sendiri sebenarnya belum menentukan akan kemana....
Aku hanya berserah diri kepada Allah dan mohon petunjuknya
dengan terus sholat Tahajud dan mengaji...
Dan keesokan harinya sebelum bekerja aku sholat Dhuha.....
Suatu hari, ketika kutelah selesai sholat Dhuha
aku kembali kekantor dan mendapat telepon....
Dari sebuah perusahaan asing di Jakarta dengan cabang diseluruh Indonesia....
Padahal aku sudah lupa kapan aku mengirim lamaran sebelumnya....
Dan telah mengikuti tes dan interview sebelumnya......
Kemudian setelah dijelaskan, maka aku mengingatnya....
Bahwa aku pernah tayangkan surat lamaran ke Perusahaan ini
sebelum aku bekerja disini...
Maka disampaikan maksudnya bahwa mereka ingin merekrutku segera.....
Maka akupun minta dikirimkan surat penawarannya dan di fax ke kantorku...
Setelah kubaca dan mengerti semua isinya.....
Maka aku putuskan untuk menerimanya dan menandatanganinya....
"Alhamdulillah......
Terima kasih, Ya Allah...." Ucapku dalam hati....
Kemudian sujud syukurku kupanjatkann kepadaNya...
TAMAT
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ
Dari Ibnu Mas'ud ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda : "Maukah kalian aku beritahukan tentang orang yang diharamkan masuk neraka? Atau siapa orang yang neraka diharamkan membakarnya? Neraka diharamkan pada setiap orang yang rajin mendekatkan diri kepada Allah, yang bersikap lemah lembut, toleran, dan suka mempermudah."
(HR. At-Tirmidzi) katanya hadits ini hasan.
Riyadhus Shalihin, hal. 250
-----------------------------------------------------------
Aku diminta untuk melupakan kejadian tersebut oleh Pemiliknya...
Tanpa bisa menanyakan alasannya.....
Tentu saja hal ini membuat hilang semangatku....
Ketika harus mempeti es-kan sesuatu yang begitu jelas kesalahannya...
Dan tentunya hal ini telah menguras tenaga dan pikiranku juga....
Apalagi kejadian ini telah diketahui sebagian besar Karyawan....
"Ya Allah....
Bagaimana nanti ketika ada kejadian yang serupa terhadap Karyawan lain....
Sementara hukum harus ditegakkan...
Pasti Karyawan lain akan merujuk seperti kejadian saat ini....
Sehingga hukum pun akan dianggap tidak berlaku lagi...
Peraturan pastinya akan dilecehkan....
Jadi bagaimana cara aku nanti untuk tegakkan keadilan ??" Kataku dalam hati.....
Aku berjalan menuju Warung Kopi...
Tempat dimana Karyawan Plantation mengolah dan menjajakan kopi...
Aku duduk didalamnya dipinggir pagar bersebrangan dengan tempat display rempah-rempah...
Pandanganku jauh kedepan melihat pemandangan perbukitan dan jalanan....
Secangkir kopi hangat dan aroma khas telah dibuatkan oleh sahabatku...
Dengan sesisir pisang yang berwarna kuning keemasan tersedia di meja....
Kuhirup dalam-dalam udara nan segar....
Sekedar melepaskan kegelisahan dan beban pikiranku....
Karyawan plantation melihat gelagatku yang tak seperti biasanya...
Akupun didekati dan diajak bicara olehnya...
Mengenai apa yang jadi beban pikiranku....
Aku hanya terdiam membisu beberapa saat dan kutarik nafas dalam-dalam...
Kutatap dia dan berkata :
"Kalau suatu peraturan tak bisa ditegakkan, sementara kita dituntut untuk menertibkan setiap pelanggaran... Apa yang kira-kira harus kita lakukan, pak ?"
Diapun diam dan hanya bilang :
"Saya yakin, bapak tahu apa yang harus dilakukan, karena selama ini semua kebaikan telah diajarkan oleh bapak."
Aku berkata : "Kita berdo'a saja agar Allah SWT selalu memberikan petunjuk dan keputusan yang terbaik buat kita semua, pak."
"Aamiin.... " jawabnya singkat.
Dimalam hari agak sulit bagiku untuk tidur nyenyak tanpa memikirkan kejadian hari ini....
Aku ragu antara memegang prinsipku untuk memegang nilai luhur seperti yang aku juga ajarkan kepada semua Karyawan....
Atau tetap tinggal dan berdiam diri sambil duduk manis dan bekerja seperti biasa dengan ikut perintahnya....
Tanpa memberikan masukan atau bantahan jika ada yang berlawanan dengan keadilan....
Karena ini kemauan Pemilik dan aku hanya pekerja....
Apalagi aku sudah betah bekerja disini dan dapat berdakwah disela waktu bekerja.....
Tapi jika aku tetap tinggal, aku bagaikan memegang bom waktu.....
Apalagi sudah ada Karyawan yang aku tertibkan sebelumnya....
Dan bagaimana nantinya keluargaku jika aku tidak bekerja....
Semua pemikiran itu berkecamuk dalam batinku....
Lalu aku melihat sebuah buku Matahatiku - Matahariku : Imam Sibawaih El-Hasany
yang isinya seperti ini :
Allah tidak berkehendak sedikit pun untuk menzalimi hamba-Nya.
Semua mendapat bagian dari apa yang telah diusahakan.
Hanya yang terus memenuhi dirinya dengan kebaikanlah yang merasakan keberlimpahan.
Allah Maha Hidup. Dia senantiasa mengurusi hamba-hamba-Nya. Tidak
satu pun makhluk yang terlewat dari perhatian-Nya. Setiap makhluk di
jagat raya ini mendapatkan “bagian yang terukur” dari-Nya. Tanpa
sedikit pun melihat ketaatan atau kedurhakaan mereka. Karena,
sesungguhnya ketaatan kita maupun kedurhakaan kita tidak akan “menambah”
ataupun “mengurangi” keagungan-Nya.
Namun,
Allah menjanjikan kepada mereka yang “Terikat kepada diri-Nya” sesuatu
yang “berbeda” dari mereka yang “terlepas” dari ikatan dengan diri-Nya.
Maka, bila kita mengaku orang beriman, kita tidak sepatutnya khawatir
dan takut dalam mengarungi kehidupan di dunia . Selama kita terus
menjalankan apa yang menjadikan kita dekat dengan-Nya, dicintai oleh-Nya
dan “dibanggakan” di hadapan makhluk-Nya. Kebajikan, dalam berbagai
bentuknya, yang dijalani dengan menyadari kehadiran dan janji-Nya akan
medatangkan keberlimpahan yang tiada terkira. Bukan saja keberlimpahan
dunia, melainkan juga keberkahan ukhrawi. Tidak satu pun ada kezaliman bahkan pengurangan haknya dalam kehidupan ini (Q. 20: 112).
Maka beramal salehlah dalam keimanan dan ketundukan yang sunguh-sungguh. Jangan
lewatkan waktu yang panjang tanpa amal yang terbentang.
Jangan
habiskan usia dalam hati yang gamang dan bimbang.
Bersama-Nya kita tenang dan senang.
Bersama-Nya kita tenang dan senang.
Setelah membaca, aku putuskan untuk mengaji dan sholat malam....
Untuk menenangkan pikiran dan mohon petunjuk kepada Allah SWT
agar tidak gamang dan bimbang...
Untuk mengambil tindakan yang tepat selanjutnya.....
Dan berpasrah diri akan keputusan Allah SWT nantinya....
Keesokan harinya setelah aku sholat dhuha.....
Aku temui Direktur untuk menyerahkan copy dari berkas laporan
dan bukti penyelidikan....
Dan aku juga sampaikan sesuatu dengan berat hati....
Bahwa aku akan mengundurkan diri...
Walaupun begitu aku tetap jalani sesuai prosedur dengan
1 bulan pemberitahuan sebelumnya...
Agar dapat serah terima pekerjaan sebagaimana mestinya....
Agak terkejut dia dan menanyakan alasannya,
maka akupun sampaikan apa adanya....
Menceritakan kejadiannya ketika aku bertemu Pemilik
untuk melupakan "insiden" yang terjadi....
Yang berdampak akan sulitnya bagiku dikemudian hari
untuk bisa menegakkan peraturan...
Karena kebijakan management yang tidak sesuai dengan Peraturan akan diingat Karyawan. Dan suatu saat jika ada kejadian yang sama atau mirip, maka Karyawan akan mengambil contoh kejadian sebelumnya. Kalau sudah seperti itu, maka peraturan hanya akan menjadi "pajangan"..... Sehingga Direktur pun juga mengerti keadaanku...
Lalu akupun menemui GM untuk menyerahkan copy dari berkas laporan
dan bukti penyelidikan....
Dan menginformasikan hal yang sama seperti yang aku sampaikan ke Direktur....
GM itu berpikir aku bahwa aku bercanda....
Karena aku sampaikan hanya dengan lisan....
Tapi setelah aku berikan surat tertulis, dia hanya terdiam.....
Dan menyesalkan kepergianku....
Karena dianggapnya Karyawan disini butuh orang untuk dijadikan panutan...
Sehingga kebersamaan dan ketertiban bisa diwujudkan....
Berselang beberapa hari kemudian aku mendengar,
kekecewaan Pemilik atas pengunduran diriku....
Karena aku sampaikan alasannya karena persoalan keluarga...
Yang sebelumnya aku berjanji bahwa itu bukan masalah....
Sehingga yang dia tahu bahwa aku keluar karena alasan keluarga....
Tapi apa yang harus kulakuan?
Karena aku dihimbau oleh Direktur dan Personal Assistantnya Pemilik
untuk tidak berterus terang kepadanya...
Karena mereka khawatir akan kondisinya yang sakit "Kanker".....
Sehingga disarankan untuk tidak bertemu dan menjelaskan keadaan yang sebenarnya....
Agar dia tidak sakit dan pusing kepala memikirkannya....
Akhirnya aku putuskan tetap diam dan toleran akan keadaannya....
Dan untuk tidak menimbulkan curiga, aku buat khusus kalimat pengunduran diriku
dengan kuselipi foto anak-anakku...
Untuk memperkuat pendapatnya atas kepergianku...
Aku sendiri sebenarnya belum menentukan akan kemana....
Aku hanya berserah diri kepada Allah dan mohon petunjuknya
dengan terus sholat Tahajud dan mengaji...
Dan keesokan harinya sebelum bekerja aku sholat Dhuha.....
Suatu hari, ketika kutelah selesai sholat Dhuha
aku kembali kekantor dan mendapat telepon....
Dari sebuah perusahaan asing di Jakarta dengan cabang diseluruh Indonesia....
Padahal aku sudah lupa kapan aku mengirim lamaran sebelumnya....
Dan telah mengikuti tes dan interview sebelumnya......
Kemudian setelah dijelaskan, maka aku mengingatnya....
Bahwa aku pernah tayangkan surat lamaran ke Perusahaan ini
sebelum aku bekerja disini...
Maka disampaikan maksudnya bahwa mereka ingin merekrutku segera.....
Maka akupun minta dikirimkan surat penawarannya dan di fax ke kantorku...
Setelah kubaca dan mengerti semua isinya.....
Maka aku putuskan untuk menerimanya dan menandatanganinya....
"Alhamdulillah......
Terima kasih, Ya Allah...." Ucapku dalam hati....
Kemudian sujud syukurku kupanjatkann kepadaNya...
TAMAT
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ
No comments