Breaking News

KISAHKU MENUJU BAITULLAH II - BAGIAN 3 : REZEKINYA BARU SATU....


“Laksanakan ibadah sesuai kemampuanmu. Jangan membiasakan ibadah lalu meninggalkannya.”  (HR. Addailami)
                                                                                                                        

“Amal (kebaikan) yang disukai Allah ialah yang langgeng meskipun sedikit.” 
(HR.  Bukhari)


Allah Azza Wajallah berfirman dalam hadits Qudsi :
 “Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan.”  (HR. Attirmidzi dan Ibnu Majah)


Didalam pesawat kulihat banyak jemaah haji yang lebih tua dariku….
Dan hanya sedikit yang lebih muda dariku….
Semua berpakaian putih dengan jaket warna hijau telur asin seperti halnya aku….
Wajah mereka semua berseri-seri walaupun ada yang terdiam membisu…
Mereka semua begitu antusias ingin menunaikan ibadah haji seperti halnya aku….
Para pramugari dan pramugara mengenakan kerudung dan topi muslim…
Membantu para jemaah memasukan kopernya ke bagasi kabin…

Aku naik pesawat besar dan duduk dibaris tengah tetapi percis ditepi gang….
Alhamdulillah….
Karena ini perjalanan jauh jadi memudahkanku untuk bolak-balik kekamar kecil jika perlu…
Disebelahku duduk bapak tua yang umurnya cukup lanjut ….….
Kami berkenalan semua dan langsung akrab layaknya saudara….
Ketika pesawat akan berangkat, seorang ustad pembimbing memandu membacakan do’a….
Agar diberikan keberkahan dan keselamatan dalam perjalanan.…
Semuanyapun mengikutinya…..

Kulihat kanan kiriku semuanya berzikir dan ada pula yang mengaji….
Kurasakan suasana nyaman seolah-olah mereka sudah mendekati ajal….
Karena kekhusu’an mereka sehingga tidak mengetahui aku memperhatikannya….
Lalu akupun melakukan hal yang sama dengan mulai membaca Al-Qur’an dan berzikir…
Pada saat itu tak terpikirkan lagi tentang pekerjaan dan dunia….
Seperti halnya niat awalku juga untuk ibadah, jadi inilah waktunya….
Maka aku harus mempersiapkan diri untuk menjadi tamu sang Pencipta…..…

Disamping ujung sebelah kiri pinggir gang pesawat dideretan bangku depanku….
Aku melihat seorang tua yang sudah uzhur dengan kondisi lemah…..
Yang untuk duduk tegakpun tak mampu berlama-lama….
Sehingga harus dibantu untuk membetulkan posisi tempat duduknya
setiap kali dia merosot kebawah….
Untung ada jemaah yang duduk dibelakangnya yang acapkali membantunya
setiap tubuhnya merosot ke bawah…
  
Tidak terasa perjalanan sudah begitu jauh dan hampir sampai kekota Jeddah…
Sebagian jamaah dari travel lain sudah mengganti pakaian dengan pakaian Ihram….
Untuk travelku jemaahnya tidak disarankan mengganti pakaian di pesawat
karena miqadnya dari kota Jeddah……

Karena banyak penumpang yang sudah tua dan ada juga yang senantiasa menjaga wudhunya…
Sehingga banyak yang sering bolak-balik kamar kecil yang mengakibatkan air krannya habis……
Sehingga sebagian harus menggunakan air mineral sebagai penggantinya…

Setiba dikota Jeddah aku langsung mengurus visa…
Dan kulihat bapak tua yang sakit dan uzhur itu dibawa oleh seorang Askar dengan cepat…
Beberapa saat kemudian istrinya mencarinya…..
Aku hanya bisa menunjukkan arahnya dan memberi tahu siapa yang membawanya….
Aku juga coba bantu mencarinya tetapi tidak banyak yang bisa kulakukan…
Sehingga kusarankan untuk menghubungi pembimbing travelnya untuk mencarinya…
Untung ada juga yang memberitahunya untuk tenang…
Karena suaminya dibawa kerumah sakit dan pasti akan bertemu lagi dengannya…..
Anehnya pada saat itu para pembimbing travelku tidak ku melihatnya..….

Para jemaah seperti halnya diriku kebingungan karena tidak ada pemandu diluar pintu airport….
Kami harus minta cap dulu tetapi tidak tahu di stand yang mana…..
Aku bilang sama beberapa jemaah untuk bagi tugas cari tahu dan yang perempuan kuminta menunggu…. Aku coba bicara dengan petugas dengan bahasa Inggris….
Dia bilang Indonesia disana, tetapi ketika dihampiri dan ditemui
petugasnya tidak mau melayani….
Dia bilang bukan disini, tetapi  disana……
Aku jadi bolak-balik sampai roda koper besarku patah……

Ya Allah…… 
Aku dan jemaah lainnya dibikin bingung…..
Tetapi tetap kucoba bersabar….
Akhirnya kita putuskan untuk menunggu sambil melihat-lihat situasi disana…..
Kami berharap ustadz pembimbing dari travelku ada untuk bisa menunjukkan…
Tetapi tidak kunjung tiba….
Kemudian aku melihat orang arab menghampiri salah satu stand dan dia berbicara
yang aku tidak tahu apa itu….
Ternyata dia meminta untuk jemaah haji Indonesia dilayani disitu…
Alhamdulillah… Kami semua akhirnya mengantri disana dan cepat mendapat cap dan beberapa sticker yang ditempelkan di passport….
Kemudian orang itu meminta jemaah travelku untuk memberikan koper besar kepada petugas yang sudah disiapkan…. Jadi yang dibawa hanya koper kecil saja…..

Setelah itu kami semua bisa keluar…
Setiba dibatas garis luar baru kutemui para pembimbing dari travelku…
Kami dibimbing ke suatu tempat disana untuk menunggu dan ganti baju Ihram serta sholat ..…
Setelah itu kami menunggu, yang menurutku cukup lama……
Aku sendiri karena ini yang pertama kali jadi tak banyak bicara….
Jadi cukup menikmati saja, karena kupikir ini sudah hal biasa……
Walau sebagian jemaah ada juga yang mengomentari tentang kejadian tadi….
Terutama masalah koordinasi petugas yang mengatur penjemputan jemaah haji….….
  
Aku berkenalan dengan beberapa jemaah yang sudah beberapa kali naik haji…
Sering kali aku ditanyakan kemana istriku? Aku hanya bilang; “Berangkat sendiri….”
Lalu ditanya : “Kenapa tidak diajak?” Aku hanya tersenyum dan tidak ingin aku berbohong demi gengsi, jadi cukup kukatakan apa adanya dan kubilang : “Rezekinya baru satu, insya Allah jika ada tambahan rezeki istriku akan pergi ditahun berikutnya baik itu Umrah ataupun Haji..….”
Lalu mereka bilang : “Aamiin.”


---------------------------------------------  Bersambung

No comments