KISAHKU MENUJU BAITULLAH II - BAGIAN 4 : PENGALAMAN PERTAMAKU.....
“Mohonlah kepada Allah kesehatan
(keselamatan). Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan
(keselamatan).” (HR. Ibnu Majah)
Akhirnya setelah sekian lama menunggu, jemputan tiba…..
Kami semua menaiki bus menuju Mekkah untuk Umrah……
Karena ini yang pertama semangatku untuk melihat
Baitullah sangatlah menggebu….
Tak sabar rasanya aku ingin melihatnya segera….
Setelah membaca niat
dan do’a maka kewajiban dan larangan ihram harus dipatuhi….
Sehingga ku harus mulai menjaga diri, hati dam pikiran
ini…
Agar tetap bersih dan tak tercampur dengan nafsu duniawi…
Yang akan membuatku sangat merugi dan merusak ibadah ini…
Labaika Allahumma labaika….
Labaik laa syarikala kalabaika…
Innal hamda wani’mata laka wal mulka..
Laa syarikala…….
Lafad itu terus diucapkan selama perjalanan….
Karena terlalu jauh perjalanannya makin lama makin tak
terdengar lafadnya….
Melihat hal itu Usatadnya menyarankan untuk tetap berdoa
atau berzikir dalam hati…
Mungkin karena perjalanan yang panjang yang melelahkan ….
Sehingga sebagian jemaah ada yang tertidur…..
Termasuk diriku yang mulai mengantuk walau zikir terus
terucap dalam hati….
Dan telah diselingi lafadz “labaika Allahuma labaika……
Setelah sekian lama perjalanan, bis tersebut berhenti
disuatu tempat transit…
Para jemaah dipersilahkan turun untuk sekedar melepas
lelah…
Dan kesempatan bagi jemaah yang ingin kekamar kecil
ataupun minum teh hangat menyegarkan…
Termasuk jika ingin sholat wajib….
Saat itu perutku terasa mulas….
Sehingga aku cepat-cepat menggunakan waktu itu untuk
buang hajat….
Setelah selesai dan membersihkan diri aku langsung cuci
tangan…
Ketika cuci tangan kulihat ada sabun wangi yang
disediakan….
Aku ambil dan kugunakannya…..
Pada saat sabun wangi kugunakan baru teringat bahwa itu
adalah salah satu pantangan…
Tapi aku sudah terlanjur menggunakannya…
“Yah lupa… Yah
udeh-deh…mesti bayar Dam nih…” ucapku dalam hati..
Setelah semua jemaah selesai, termasuk diriku, maka kami
kembali ke dalam bus…
Maka perjalananpun dilanjutkan…..
Setiba disana, maka rombongan jemaah dibagi menjadi
beberapa kelompok……
Setelah itu kami berjalan menuju Masjidil Haram….
Aku mulai merasakan suasana yang beda…
Suasana yang sulit bagiku untuk menggambarkannya….
Seakan ada medan magnet yang membuatku ingin segera
melihat Ka’bah.…
Didepan Masjidil Haram kami berdo’a….
Aku tercengang melihat kebesaran Masjidnya…
Aku merasa ini bagaikan mimpi…..
Luar biasa aku bisa berada disini………..
“Ya Allah…
Akhirnya aku bisa
tiba juga disini……” ucapku dalam hati…
Setelah itu masuk menuju Ka’bah….
Kulihat manusia dari berbagai negara berlomba-lomba
beribadah kesana…
Mencari keridhaan..…
Mencari Keberkahan…
Kadang ada yang berlebihan…
Mereka berdesakan….
Mereka berhimpitan…
Tapi semua merasakan kenikmatan iman…..
Yang sulit digambarkan….
Aku berjalan didepan ustadz pembimbing….
Dia mengkomandokan untuk mendekati Ka’bah….
Dan menuju ketempat mulainya thawaf dilakukan….
Sambil menerangkan tempat dan fasilitas disana…
Aku melihat Ka’bah begitu megah dan indah….
Takjub akan segala kebesaran Baitullah…
Tempat dimana seluruh umat Islam beribadah menghadapnya….
Kami semuapun melakukan do’a ketika melihat Ka’bah….
Tak kuasa kubendung air mata ini yang mulai menetes…
Kucoba untuk bertahan….
Tetapi luapan emosi kegembiraan dan syukur tak bisa
kutahan….
Kulihat para jemaah juga mengalami hal yang sama
denganku…..
Mereka semua menangis haru………
Ya Allah….
Telah kau berikan
kepadaku kesempatan memenuhi panggilanMu…
Tidak ada kata yang
pantas kuucapkan selain rasa syukur Alhamdulllah kepadaMu….
Ya Allah….
Aku ingin Engkau
berikan aku kesehatan …
Berikan kekuatan
…..
Berikan kemudahan….
Dan berikan
keselamatan dan kesejahteraan….
Agar aku dapat
melaksanakan setiap rukun, wajib dan sunnah selama ibadah haji ini….
Dengan perubahan
sikap dan prilaku yang terpuji….
Dengan segala
kebaikan dan kebahagian setelah ibadah haji ini….
Aamiin…
Aku berjalan didepan untuk membuka jalan bersama
temanku….
Ustadz pembimbing tepat dibelakangku….
Aku terus mengikuti setiap lafadz do’a yang diucapkan
pembimbingku…
Walau mataku selalu mencari jalan yang dapat dilalui….
Sehingga kadang kekanan dan kekiri untuk mendapatkan
jalan yang terbaik….
Tanpa harus menyakiti dan mendorong jemaah lain yang
kutemui….
Hanya jika telah kurasakan mulai longgar, maka pandanganku
kembali kutujukan ke Ka’bah…..
Dengan terus berdo’a kepada Allah SWT…..
Tidak kurasakan sedetikpun waktu yang terbuang saat itu….
Kurasakan kedekatan dan kenikmatan iman yang sulit untuk
diungkapkan…
Alhamdulillah… 7 kali putaran sudah kulalui bersama….
Kini kami semua berjalan ke belakang makam Ibrahim…….
Untuk melaksanakan sholat sunnah thawaf 2 rakaat dan
berdo’a…..
Setelah itu kami semua menuju tempat Sa’i….
Ketika jalan menuju ketempat untuk Sai….
Aku melihat teman-temanku mengambil kesempatan untuk
berphoto di depan Ka’bah….
Sehingga hal ini membuatku merasa ingin melakukan hal
yang sama…
Kuminta temanku yang baru kukenal untuk mengabadikannya….
Setelah selesai mengambil dua gambar….
Kami menghadap ke belakang……
Ternyata rombongan grupku sudah tidak ada….
Segera kami coba menyusul rombongan, tetapi tak
kutemukan….
Temanku mulai cemas, karena ini ibadah yang pertama
buatnya….
Apalagi setelah kuberitahu bahwa akupun juga baru
pertama…..
Inilah foto yang diambil
temanku yang membuatku terpisah dengan
rombonganku
Aku coba mengingatkan untuk tenang dan mengajaknya ke
tempat Sa’i….
Karena urutannya seperti itu sesuai buku petunjuk….
Untuk mengitari sebanyak 7 kali putaran dari Safa ke
Marwah dan sebaliknya…
Aku yakinkan bahwa pasti bertemu rombongan….
Karena jikapun terpisah sudah diberitahukan sebelumnya
tempat bertemu…
Aku mulai melakukan Sa’i
dari bukit Safa ke bukit Marwah….
Modalku saat itu hanya buku petunjuk yang menggantung di
leherku…
Dan tuntunan do’a yang diberikan kakakku…….
Sehingga segala tata caranya dapat aku lakukan…
Dengan do’a yang senantiasa kupanjatkan..…
Aku mulai merasakan perjalanan Sa’i cukup melelahkan….
Karena baru 2 kali putaran keliling aku merasa lelah dan
keringatku bercucuran….
Tiba-tiba temanku melihat rombongan jemaah travelku
didepan sedang minum air zamzan….
Lalu kami segera bergabung bersama mereka…..
Lalu ditanyakan oleh temanku sudah berapa kali putaran
dan ternyata mereka sudah 4 kali putaran….
Wah… berarti aku ketinggalan 2 kali putaran… pikirku
Mereka juga menanyakan hal yang sama kepada temanku
dan dijawab baru 2 kali putaran keliling…..
Mereka kaget dan bertanya :“Maksudnya 2 kali putaran keliling?”
Lalu dijawab : “Dari
Safa ke Marwah dan ke Safa lagi berati satu putaran, kan?”
Mereka tersenyum, dan menjelaskan bahwa dari Safa ke
Marwah itu disebut satu perjalanan dan bukan putaran, sehingga dari Marwah ke
Safa itu menjadi 2 perjalanan…..
Waduh…..ternyata yang dimaksud putaran adalah perjalanan
seperti itu…..
Karena logika kami saat itu yang namanya putaran yah
keliling…..
Berarti kami telah melakukan 4 kali perjalanan dan tinggal
3 kali perjalanan lagi….
Pantes aku merasa lelah……
Wah, ini gara-gara aku ikut manasik cuma 1 setengah kali
nih, pikirku…
Aku berpandangan dengan temanku sambil tertawa kecil….
Alhamdulillah kita dapat bertemu kembali dengan
rombongan….
Karena jumlah putarannya sama, maka kami putuskan untuk
bergabung
walau berbeda kelompok dan pembimbing….
Sampai akhirnya selesai sudah 7 kali putaran…
Kemudian kami semua berdo’a dan tahalul…..
Maka dengan begitu pantangan Ihram sudah tak ada lagi…
Kami semua keluar menuju tempat berkumpul seperti yang
telah diatur…
Kemudian setelah lengkap kami menaiki tangga menuju
tempat tunggu kendaraan…
Untuk mengantarkan kami ke tempat penginapan…..
Untuk selanjutnya beristirahat melepaskan kelelahan…..
Setelah cukup lama menunggu akhirnya bis itupun tiba…..
Kami semuapun langsung masuk dan mencari tempat duduk…
Tetapi ada yang tidak kebagian tempat duduk….
Maka aku putuskan untuk memberikannnya…..
Karena disini tempatnya aku maksimalkan segala amal
kebajikan…
Dengan harapan ini menjadi kebiasaan yang senantiasa
kuterapkan….
Lagi pula perjalanan menuju tempat penginapan hanya 7
kilo….
Pasti cepat sampai, pikirku…..
Ternyata perjalanan tidak
selancar yang kuperkirakan…..
Jalanan padat merayap, sehingga cukup lama aku berdiri….
Sudah satu jam aku berdiri, kakiku mulai terasa
pegal-pegal……
Sehingga kusenderkan badanku kesamping bangku…
Dengan sesekali kakiku berganti posisi…
Aku sadar bahwa tidak baik selalu berpikir mendahului….
Seharusnya aku mulai dengan berdo’a semoga dilancarkan
perjalanan ini…
Ya Allah….
Maafkan aku jika
pikiran ini masih suka mendahului….
Sesungguhnya aku
tak tahu apa yang akan terjadi….
Ya Allah…
Lancarkan
perjalanan ini….
Aamiin.
---------------------------------------------------------- Bersambung
No comments