KISAHKU MENUJU BAITULLAH I - BAGIAN 4 : JALANKU MULAI TERBUKA.........
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Dari Abu Kabsyah Umar
bin Sa’ad Al-Anmari ra, sesungguhnya ia pernah mendengar Rasulullah SAW
berssabda : “Ada tiga hal yang akan aku sampaikan kepada kalian supaya kalian
menjaganya dengan baik :
1. harta seseorang tidak akan
berkurang karena sedekah
2. Seseorang yang dianiaya dan ia
sabar atas penganiyaan itu, niscaya Allah akan membalasnya dengan kemuliaan
3. Seseorang yang membuka pintu
untuk meminta-minta, niscaya Allah akan membukakan untuknya pintu kemiskinan
atau yang sejenisnya.
Lalu aku sampaikan
satu berita kepada kalian dan jagalah dengan baik, yakni sesungguhnya didunia
ini ada empat jenis manusia :
1. Orang yang dikaruniai harta dan
ilmu oleh Allah lalu ia pergunakan untuk bertaqwa kepada Tuhannya, menyambung
hubungan kekeluargaan, dan tahu bahwa Allah mempunyai hak. Ia berada pada
tingkatan yang paling utama.
2. Orang yang dikaruniai ilmu oleh
Allah dan tidak dikaruniai harta, tetapi dengan niat yang sungguh-sungguh
ia berkata “Misalkan aku punya harta, niscaya aku akan beramal seperti amalnya
si fulan.” Karena niatnya itu, ia mendapatkan pahala yang sama seperti pahala
orang yang beramal.
3. Orang yang dikaruniai harta
tetapi enggan menyambung hubungan kekeluargaan dan tidak sadar bahwa Allah
mempunyai hak terhadap hartanya itu. Orang ini berada pada tingkatan paling
rendah.
4. Orang yang tidak dikaruniai harta
dan tidak dikaruniai ilmu tetapi ia berkata “Misalkan aku mempunyai harta,
niscaya aku akan berbuat seperti apa yang diperbuat oleh si fulan.” Karena
niatnya itu ia mendapatkan dosa seperti dosanya si fulan.” (HR.
Tirmidzi)
-----------------------------------------------------------------------
Astagfirullahal
adziim….
Aku ingat bahwa bukannya
aku juga punya jatah dari Kantor untuk penggantian biaya pengobatan Rumah
Sakit? Kalau begitu aku harus cepat urus semua agar tidak berhutang
diperusahaan istriku….” kataku dalam hati.....
Aku jadi tenang waktu
itu apalagi punya hak penggantian medical di kantorku untuk biaya Rumah Sakit
tersebut dengan hak rawat inap di kelas VIP.......
Dikantorku, aku dapat
jatah penggantian sebesar 85% dari total reimbursement,
jadi aku pikir
cukuplah semua tercover biaya Rumah Sakitnya,
oleh karena itu aku minta
perusahaan istriku untuk memberikan surat keterangan
dan pernyataan
mengenai jumlah biaya yang ditanggung
agar sisanya aku bisa
klaim ke kantorku dan aku juga minta salinan biaya pengobatan
selama di Rumah Sakit
yang telah disyahkan oleh Pihak Rumah Sakit,
walau sebenarnya bisa
aku lakukan dengan meng-klaim sepenuhnya,
tapi kupikir buat
apa… cukuplah dengan yang aku butuhkan,
yang penting tidak
ada hutang pikirku…..
Lagi pula secara
pribadi istriku juga ikut asuransi,
walau dengan total
limit yang sangat terbatas,
bagiku mudah-mudahan
cukup untuk menanggung yang 15% nya….
Lalu kusiapkan semua
data administrasi biar lengkap, sehingga aku tidak perlu bolak balik…..
Kuisi formnya sesuai
prosedur yang ada dan kukirimkan kebagian Accounting,
tetapi ada sedikit
kendala waktu memprosesnya yang membuat aku harus bersabar lagi ……
Aku diminta membuat
administrasi tambahan, yakni memo persetujuan…..
Sehingga klaim
tersebut dapat dikeluarkan segera dengan batasan-batasan yang diisyaratkan…
Diluar dari ketentuan
normal aturan perusahaan…..
Karena hal ini
terkait dengan status mutasi promosiku dari Resort ke kantor pusat…..
Sehingga perlu
diperjelas apa yang bisa kudapatkan, katanya.…
"Loh, kok aneh?!
Bukannya sesuai peraturan jika karyawan yang dimutasi dalam satu group, maka
aturan main dan kebijakan yang berlaku akan mengikuti sesuai aturan dimana aku
berada? apalagi aku dipromosikan dari Resort ke Kantor Pusat, otomatis
kebijakan dan benefits akan seperti yang berlaku di Kantor Pusat? Apalagi
aku telah lewat 3 bulan masa percobaan atas persyaratan promosi dan penempatan
ini, lalu apalagi ini....." kataku dalam hati....
Sungguh aku heran
saat itu, karena tiba-tiba aturan tidak berlaku umum dan seketika berubah
menjadi sebuah kebijakan tanpa pemberitahuan sebelumnya.…..
Alhamdulillah,
akhirnya biaya penggantian kudapatkan…
Walau penuh dengan
banyak persyaratan yang diminta oleh perusahaan....
Seperti harus membuat
memo persetujuan sendiri, padahal sudah diatur dalam peraturan
perusahaan, dengan catatan plafon biaya asuransi kesehatan harus disamakan
dengan plafon biaya asuransi kesehatan yang ada di Resort....
Dan tentu saja hal
ini menjadi apa yag kuterima akan jauh dari total biaya pengobatan…….
Tetapi aku tetap sabar dan
syukuri, karena setidaknya masih dapat meringankan beban….
Sehubungan dengan
jumlah uang yang kudapati belum mencukupi…
Untuk membayar sisa
tagihan sebesar 15 juta.....
Sementara tabunganku
yang habis karena untuk biaya Rumah Sakit sebelumnya…
Sehingga kucoba untuk
ajukan pinjaman ke kantor untuk sisanya,
tetapi sayangnya
kebijakan perusahaan mengenai hal itu juga tidak ada katanya….
dan aku disuruh
pinjam lewat bank saja…..
Aku memang kecewa
sehingga tanpa sadar timbul pertanyaan-pertanyaan
yang mengungkit dalam
pikiran yang seharusnya tidak boleh terbesitkan dalam hatiku…..
“Sungguh aku mengerti
mengenai setiap kebijakan perusahaan,
sehingga tak mungkin
aku melakukan tanpa alasan…..
Apalagi kebijakan ini
pernah ada sebelumnya yang malah nilainya lebih besar……
Yang mana pinjaman
itu untuk kepentingan dirinya sendiri.....
Dan pinjaman
itupun untuk keperluan yang bersifat pribadi....
"Ah sudahlah tak
perlu diributkan, toh dia pembuat keputusan tertinggi….
Walau keputusannya
dia lebih sering untuk kepentingan pribadi,
biarlah dia akan
bertanggung jawab nanti.....
Apakah ini yang namanya sudah jatuh ketiban tangga?
Ah, au ah gelap..…”
(Setelah berselang satu setengah tahun kemudian, kebijakan peminjaman uang
tersebut dia rubah kembali, sehubungan dia akan meminjam untuk merenovasi
rumahnya sendiri dengan total pinjaman hampir lima kali lebih
besar dari total seluruh tagihan rumah sakit istriku, Astagfirullahal 'adziim....)
Karena lelah ditambah
dengan beban pikiran, maka aku putuskn untuk pulang on time…
Setibanya disana aku
duduk didepan tempat kerjaku dirumah….
Pandanganku menuju
pada sebuah buku, yakni Hadits Qudsi…..
Lalu aku buka satu
persatu dan pada saat itu kulihat satu bab mengenai kesabaran dan aku tertarik
untuk membacanya lagi, yang isinya seperti ini :
"Apabila telah
aku bebankan kemalangan (bencana) kepada salah seorang hamba-Ku pada badannya,
hartanya, atau anaknya, kemudian ia menerimanya dengan sabar yang
sempurna, Aku merasa enggan menegakkan timbangan baginya pada hari kiamat atau
membukakan buku catatan amalan baginya.” (HQR. Al-Qudla, Ad-Dailami dan
Al-Haklimut Turmudzi dari Anas r.a)
Jadi jika aku megeluh
akan hidup dan cobaan yang Allah SWT berikan, berarti aku tidak ikhlas……
Akibatnya akan jadi
tidak berkah hidup ini pikirku….……
Maka
seketika itu aku juga teringat apa kata orang tuaku:
”Fiz, kamu jangan
cari dunia, tapi cari Allah!”……
“Astagfirullahal
adziim…….
Ya Allah, maafkan
aku……
Jika tak pandai dalam
menjaga pikiran dan hati ini.”, sesalku….
Allah-kan Maha Kaya,
minta saja sama Allah…
Toh manusia gak bisa
berbuat apa-apa dan hanya sebagai perantara yang hidup sementara…
Hukum “cermin”
pasti berlaku…. Jadi jika kita suka mempersulit dan menyakiti orang lain,
maka Allah-pun akan
mempersulit dan menyakiti hidup kita dan juga sebaliknya…..
Mungkin ini sudah
bagian dari jalan hidupku, jadi enjoy ajaaaaa! …
Ah, lebih baik
hidup dengan penuh manfaat dan berkah buat orang lain……..” Pikirku.
Sekarang bagaimana
mengatasi hal ini…..?
Aku mulai putar
otak….
Saat itu aku memang
langganan baca majalah mobil motor dan kadang Autobild dan kulihat pergerakan
harga mobil baru akan naik, berarti mobil bekas juga nih bakal naik pikirku…..
Lalu aku tanya
istriku: "Apa pihak kantor sudah menagih sisa
pembayaran Rumah Sakit?"
Kataya, “Belum”
Lalu kubilang, “Jika memang sudah tolong bilang dan jika diperkenankan
ajukan permohonan untuk bisa menyicil dengan memotong gaji setiap bulannya
dengan nominal terserah kebijakan kantor.” Lalu kata istriku, “Oke, nanti aku
tanyakan.”
Besoknya seperti
biasa setiap pagi sebelum berangkat kerja aku sholat Dhuha memohon petunjuk,
kemudahan dan keberhasilan atas apa yang aku usahakan…
Alhamdulillah, sudah
sejak dari tahun sebelumnya sampai saat itu sholat dhuha aku tak pernah putus,
dan ini mungkin ini salah satunya hikmah dan manfaat yang membuat hatiku selalu
tenang, terjaga dan berfikir logis walau dalam keadaan seperti apapun…..
Bimillahirrahmaanirrahiim…..
Aku niatkan dan
tetapkan untuk dijalankan ide dari membaca majalah,
maka aku putuskan
untuk melunasi mobilku yang tinggal sedikit lagi dengan uang yang kuterima dari
kantorku, yang kemudian aku jual nantinya dengan harapan dapat selisih lebih,
karena kulihat ada kemungkinan pergerakan harga mobil bekas yang
akan naik di awal tahun..…
Tapi sebelumnya aku
harus cari pengganti mobilku dahulu agar keseharian ada alat transpotasi
untuk istriku
kekantor atau bolak balik periksa ke dokter, walau itu mobil bekas yang penting
kondisi mesin dan bodinya masih bagus serta irit
dan enak dipakai, tentu saja dengan cara menyicil dengan bayar
DP lebih besar dan cicilan sesuai kemampuanku……
Setelah dapat mobil
pengganti, selang beberapa bulan, aku ditelpon istriku tentang biaya Rumah
Sakit yang ditagihkan dan alhamdulillah perusahaan istriku memberikan
keringanan lebih dari yang aku bayangkan dan pembayarannya juga dapat
dicicil selama setahun lebih dengan memotong upah bulanan istriku………
Alhamdulillahirobbil
’alamin…..
Ucapku sebagai tanda
syukurku kepada Allah SWT…..
Karena sudah ada
penagihan, makanya segera kujual mobilku yang sudah kulunasi tersebut….
Alhamdulillah, mobilku
cepat lakunya dengan harga lebih besar sedikit dari harga waktu aku membelinya
satu setengah tahun lalu….
Padahal kujual
mobilku kepada salah satu dealer mobil bekas…….
Hasilnya tidak lupa
aku bayar zakat 2.5%
seperti yang
kulakukan juga setiap bulan kalau habis dapat gajian…..
Karena dapat
menyicil, maka kuputuskan untuk menyimpan uang tersebut
dahulu untuk modal
usaha untuk dikembangkan agar bisa buat ongkos naik haji
bersama istri
pikirku…….
Aku merencanakan
untuk berdagang mobil bekas saja saat itu,
karena sebagian orang
banyak juga yang belum mengetahui hal ini, karena aku survei di beberapa dealer
dan koran harga mobil bekas masih dengan harga lama dan belum
naik……
Lalu aku konsultasi
dengan orang tuaku dan dia bilang :
“Jika memang uang itu
untuk naik haji, jangan dibuat macem-macem, lebih baik setorkan saja… Karena
sudah banyak contoh sebelumnya yang tidak jadi berangkat gara-gara disibukan
usahanya dan usahanya jadi tidak berhasil, sementara uangnya habis dan akhirnya
tidak jadi naik haji…. Insya Allah rezeki gak bakal kemana…”
Mendengar nasihat
orang tuaku, maka aku urungkan niatku…..
Aku sadar bahwa aku
juga memang belum mendaftarkan Hajiku, maka kutelpon kakakku yang telah pergi
naik haji untuk minta informasi tentang travel yang direkomendasikan, lalu
kakakku menyarankanku untuk menggunakan salah satu travel yang pernah dia
ikuti….
Maka pada bulan Pebruari 2009, aku putuskan untuk mendaftarkan
diri untuk menjadi calon jemaah haji dengan terlebih dahulu melunasi
setiap hutang pokok termasuk melunasi mobil yang kubeli sebelumnya dengan
menyicil, karena tidak enak rasanya jika berangkat haji
tetapi masih ada
sesuatu yang berat terbebani……….
Walaupun berangkatnya
masih harus sendiri dulu tanpa istri…..
Sisa uangnya aku
belikan dollar yang saat itu harganya terus naik, lalu aku setorkan uang
tersebut ke travel haji walau hanya sebagian…...
”Mbak, saya bayar
sebagian dulu sisanya bisa menyicil, kan?” tanyaku.
Lalu orang travel
bilang : “Oh ya, gak apa-apa, boleh kok, tapi baiknya agar bayarnya
minimal US$ 3500 dulu agar nama bapak bisa didaftarkan dan disetor ke
Departemen Agama segera....”
Maka kusetorkan
uang sejumlah US$ 4900,- (biaya seluruhnya sebesar US$ 6500 tambah US$ 100
untuk Dam), agar namaku dapat segera didaftarkan di Depag.
Sempat ditanya
olehnya: “Mau berangkat kapan, pak?”
Lalu kubilang : “Kalau
bisa tahun inilah…”
Lalu dia bilang akan
diusahakan, tetapi tidak janji, kalau tahun depan Insya Allah lebih besar
kemungkinan bisanya…….
----------------------------------------------------------------
Bersambung
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
No comments