KISAHKU MENUJU BAITULLAH I : COBAAN DAN DO'AKU BAGIAN 2
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
"Sabar yang sebenarnya adalah sabar pada saat bermula tertimpa musibah."
"Sabar yang sebenarnya adalah sabar pada saat bermula tertimpa musibah."
(HR. Al Bukhari)
"Sabar
adalah separuh iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan."
(HR. Athabrani dan Al Baihaqi)
Ada perasaan aneh ketika ku datang ke Rumah Sakit…..
Aku selalu mengantuk dan selalu merasa letih…
Sehingga seringkali tertidur dan tidak bisa mengaji
dengan tuntas…
Kujaga perasaan ini agar tetap positif…
Ini karena mungkin aku letih seharian kerja dan kurang
tidur selama sebulan ini,
apalagi sekarang bulan puasa, yah otomatis kurang tidur….pikirku.
Akhirnya aku pilih untuk hidupkan pengajian di Hp-ku
sampai aku tertidur …..
Sebulan sudah lewat, tetapi istriku masih terbaring tak
berdaya….
Dan terus merasakan kakinya sangat sakit setiap malam
tiba…..
Tanpa ada yang tahu penyebabnya…
Aku mulai bimbang dan ragu, terngiang-ngiang apa yang
dikatakan teman ku…
Bahwa penyakit ini ada yang “ngirim” dan berniat membuat
lumpuh kaki istriku….
Dikatakan dia seorang wanita dan dari daerah Banten
gurunya.....
Biasanya dirumah orang-orang seperti itu, suka ada ruangan
khusus
buat mereka untuk tempat “memuja”, katanya…..
Ah, apa benar semua itu....?
Hal itu terus menghantui diriku dan sangat mengganggu
pikiranku
dan kadang menimbulkan rasa emosi yang mendalam dihatiku
:
“Sungguh kejam
sekali jika memang ada manusia yang tega berbuat itu, sebenarnya apa yang
mereka cari? Apa tidak takut akan balasan di akhirat kelak, apalagi bersekutu
dengan iblis?
Ya Allah, jika
kutahu siapa orangnya dan jika aku mempunyai kekuatan untuk membalas…..
Ingin rasanya
kubuat dia merasakan sakit seperti apa yang dirasakan istriku…”
Sulit kutenangkan diriku walau terus kucoba,
sebenarnya akupun sudah pasrah dan tidak tahu lagi harus berbuat apa….
Kucoba tenangkan diriku dengan bertanya dalam hati dan membuat
pertanyaan logis :
Apa itu benar? Apa
bisa dibuktikan? Dengan cara apa membuktikannya....?
Jika itu benar apa
tindakanku?
Dapatkah aku
memaafkannya jika kutahu siapa orangnya?
Apa sebaiknya aku
lupakan saja…
Karena ini mungkin
Allah SWT memperingatiku agar lebih dekat denganNya?
Akhirnya kuyakinkan diriku…
Pasti ada hikmah dibalik semua ini, cuma
mungkin aku tak tahu apa itu….
Sebaiknya kujalani saja apa adanya pikirku sambil
menenangkan diriku…...
Bulan puasa terus berlalu dan akhirnya Takbiran tiba..
Aku masih dirumah sakit menemani istriku..
Kasihan anak-anakku tidak bisa pergi jalan-jalan dan
selalu bertanya tentang ibunya…..,
Untung mereka semua masih kecil jadi mudah untuk
dialihkan perhatiannya…
Tetapi tetap saja, aku jadi sedih jika ditanyakan :
“Kapan mama pulang, yah? Kok lama sih
yah...?”
lalu jawabku : “Insya
Allah segera.. doakan saja biar mama cepat sembuh yah!”
Terenyuh hati ini, tapi aku tidak boleh menangis apa lagi
didepan anak-anakku...…
Aku selalu membatin jika ada pertanyaan itu....
”Ya Allah,
sembuhkanlah penyakit istriku… Amin.”
Pada saat itu aku anggap diriku masih beruntung, karena
pada saat itu
pembantuku mau mengerti dan tidak semua pulang kampung..,
sehingga dirumah masih ada yang menjaga anak-anakku
selain dari ibu mertuaku….
Di Rumah Sakit aku bangun seperti biasa setiap hari jam
03.30 pagi,
lalu pulang ke rumah untuk siap-siap sholat Subuh dan
kemudian mandi untuk melaksanakan sholat Idhul Fitri dikomplekku ……
Teman dan para tetangga yang kutemui selalu
menyemangatiku dengan berkata :
“Sabar yah..”
lalu kubalas dengan tersenyum dan ucapan terima kasih dan mohon doanya…..
Kumandang takbir terus dilantunkan….
Aku duduk bersila sambil terus bertakbir sampai akhirnya
sholat Idhul Fitri dimulai....
Selesai sholat diselah sebelum khotbah aku berdoa :
Ya Allah..,
Yang Maha Pengasih
dan Penyayang…
Sesungguhnya
Engkaulah yang mengatur kehidupan ini dengan baik…
Yang menciptakan
dan mematikan, yang kuasa atas segalanya….
Hamba-Mu ini tak
kuasa akan segala sesuatunya…
Hamba-Mu ini hanya
dapat berserah diri atas segala apa yang telah Engkau tetapkan...
Ya Allah..
Hari kemenangan
telah tiba…
Alhamdulillah kau
berikan aku kekuatan untuk dapat terus
melaksanakan ibadah puasa…
Alhamdulillah
kudapat penuhi semua ibadah puasaku dan Kau telah berikan aku nikmat
kesehatan….
Ya Allah..
Hari ini … (aku
menangis..)
Hari ini.. aku
tidak dapat merayakan Idhul Fitri bersama istriku dirumah….
Karena sudah
sebulan lebih istriku terbaring di rumah sakit….
Terbaring lemas
tanpa daya...
Ya Allah…
Jika memang ini
cobaan yang kau berikan padaku...
Hamba terima dengan
ikhlas, tapi hamba mohon padaMu ya Allah...
Jangan terlalu lama
penyakit itu menimpa istriku.....
Karena aku sudah
tak kuasa melihat penderitaannya...
Ya Allah…
Jika memang Engkau
ingin memanggilnya…
Aku mohon padaMu Ya
Allah….
Maafkanlah segala
dosa-dosanya…
Dan matikan ia
dalam keadaan beriman…
Dan jika Engkau
ingin tetap ia dapat melanjutkan hidup denganku…
Aku mohon Ya Allah…
jadikan ia seorang istri yang sholehah…
Yang taat
menjalankan perintahMu dan menjauhi segala laranganMu…
Ya Allah...
Jika Engkau
berkenan, untuk sementara waktu
agar rasa sakit
yang dialami istriku kau berikan sebagian padaku...
Agar istriku tidak
mersakan sakit yang telah meluluh-lantahkan perasaanku....
Ya Allah sembuhkanlah
penyakitnya...
Jika memang ada
orang yang ingin berbuat jahat padanya atau padaku....
Mohon kau lindungi
kami, Ya Allah...
Dan kembalikan
segala ilmu sihir, tenung dan niat jahat pada pemiliknya...
Agar ia merasakan
apa yang diderita istriku.......
(tanpa sadar kalimat itu terucap olehku begitu saja, lalu
cepat-cepat kurubah do'aku......)
Ya Allah...
Maafkan aku jika
didalam do'aku ada tersimpan dendam...
Sesungguhnya kau
mengetahui apa yang ada dalam pikiranku….
Aku tidak tahu
pasti bahwa itu benar atau tidak tentang perkara yang menimpa istriku...
Seperti apa yang
dikatakan teman-temanku…..
Ya Allah…
Hanya Engkaulah
yang mengetahui dengan pasti....
Ya Allah maafkan
aku.. jika hati ini jadi mendendam....
Ya Allah, jika
memang ada yang ingin berniat jahat kepadaku atau istriku...
Mohon kau berikan
petunjuk pada orang itu..
Agar dia sadar
bahwa yang dilakukannya itu adalah dosa besar
yang dapat
menjauhkan dirinya dari rahmatMu...
Ya Allah…
Ku mohon dengan
amat sangat….
Kabulkanlah segala
do’a yang kupanjatkan kepadaMu….
Amin ya robbal
alamin….
Setelah selesai khutbah dan bersalam-salaman, aku pergi
ke rumah mertuaku…
Karena memang kita janjian mau ke Rumah sakit bersama
menemui istriku….
Tiba disana kuucapkan Selamat Idhul Fitri sambil
bermaaf-maafan….
Ku coba menghiburnya dengan senda gurau ala kadarnya….
Satu persatu semua keluargaku datang termasuk orang
tuaku…
Tanpa kusadari ternyata semua saudaraku telah berkumpul
disana…
“Wah… ini sejarah..
karena ini yang pertama kali kita merayakan Idhul Fitri di Rumah sakit..”
candaku, mereka tersenyum termasuk istriku……
Berselang beberapa hari Idhul fitri terlewati….
Tiba-tiba bapak mertuaku yang sedang menunggu istriku, meminta
aku datang ke rumah sakit…
Aku diberitahukan agar segera mencari darah ke PMI…
Karena entah kenapa istriku kekurangan darah…
Istriku golongan darahnya O….
Dan PMI tak banyak menyimpan golongan darah O….
Maka aku telpon semua saudara-sudaraku dan teman-temanku
untuk bertanya-bertanya jika ada mereka atau
temannya yang bergolongan darah O…
Sementara mertuaku dibantu ketua RT dan mengumpulkan
warganya yang bersedia menyumbangkan darahnya….
Agak sulit waktu itu karna banyak temanku yang masih
berlibur….
Tetapi untung suaminya kakak perempuanku dan temanku ada
yang bisa…
Ditambah beberapa warga komplek ditempat mertuaku berada yang mempunyai golongan darah yang sama….
Lalu kami semua bergegas ke PMI untuk mendonorkan
darahnya…
Karena sebagian pendonor sudah lanjut usia, maka dilarang
oleh dokter PMI…
Sehingga hanya sebagian yang masih muda dapat mendonorkan
darahnya….
Alhamdulillah setelah dikumpulkan ternyata darahnya dapat
mencukupi…..
Lega rasanya hati ini….
Aku sangat berterima kasih kepada mereka semua yang telah
bersedia
meluangkan waktu dan mendonorkan darahnya untuk mencukupi
kekurangan darah istriku…..
Kejadian itu tersebut membuka mata dan pikiranku…
Bahwa betapa indahnya persahabatan dan bertetangga
layaknya bersaudara….
Berselang beberapa hari kemudian setelah peristiwa
kekurangan darah….
Tiba-tiba Dokter melihat ada keganjilan di kaki istriku…..
Kakinya mengecil dan mulai membiru….
Dan terasa dingin jika disentuh….
Maka………………..
- --------- --------- --------- --------- --------- Bersambung
وَالسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
No comments