Breaking News

KISAHKU MENUJU BAITULLAH II - BAGIAN 10 : SAAT KEMBALI DI MEKKAH.....



“Allah Azza Wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin terhadap mukmin lainnya, yaitu :
1.      Melihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalam pandangan matanya;
2.      Mencintainya didalam hatinya;
3.      Menyantuni dengan hartanya;
4.      Tidak menggunjingnya atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya;
5.      Menjenguknya bila sakit;
6.      Melayat jenazahnya;
7.      Dan tidak menyebut kecuali kebaikan sesudah ia wafat”
(H.R. Ibnu Baabawih)

“Waspadalah terhadap firasat seorang mukmin. Sesungguhnya dia melihat dengan nur Allah.” (H.R. Attirmidzi dan Athabrani)


Akhirnya setelah ba’dah Isya dan setelah semua jemaah siap….
Kami semua menuju kota Mekah untuk pindah ke hotel Grand Zam-Zam
didepan Masjidil Haram…..

Para jemaah menaiki bis sesuai dengan groupnya, 
saat itu aku masuk dalam rombongan no. 3…
Bis-nya pun mulai berjalan menuju kota Mekah….
Aku pandangkan mataku ke jendela untuk melihat situasi selama perjalanan….
Kucoba menikmati semua perjalanan dengan sesekali bercanda dengan teman-teman…
Akhirnya bis masuk dalam terowongan yang langsung mengantarkan kami ke hotel….
Para jemaah dipersilahkan turun dan diumumkan untuk tak khawatir masalah koper…
Karena koper akan menjadi tanggung jawab panitia yang akan meminta petugas hotel  untuk mengangkatnya…

Lalu kami pun semua bergerak menuju lobby Hotel…..
Sampai di lobby ternyata kami harus menunggu……
Karena panitia sedang mengatur pembagian kamar dan rekan sekamarnya…
Karena jemaah cukup banyak tetapi tempat duduk terbatas…
Sehingga jemaah banyak yang berdiri dan sebagian duduk di lantai…
Lama juga kami menunggu sehingga sesekali kami menanyakan ke petugas pengatur kamar….
Katanya ada jemaah haji non Indonesia yang harusnya sudah keluar,
tetapi dia tidak mau keluar….
Sehingga petugas hotel harus memanggil polisi untuk mengusir keluar…..
Aku hanya berpikir saat itu : “Berapa banyak jemaah yang tak mau keluar?
Apa sebanyak jemaah yang belum dapat kamar disini?
Lalu buat apa datang awal waktu jika kamar belum siap? Kok belum diatur dulu yah…?
Ah sudahlah..”

Aku hanya diam dan tetap tenang….
Malam sudah larut dan hampir melewati tengah malam….
Aku dan sebagian jemaah lainnya belum juga dapat kamar….
Aku mulai mengantuk, tetapi tiba-tiba aku melihat salah seorang jemaah
membawa koper besar…
Sehingga aku sempat tanyakan mengambil dimana?
Ternyata mereka bilang bahwa semua koper masih dibawah
tempat kami turun dari bis dan mereka mengambilnya dari sana…..
Akhirnya kuputuskan untuk mengambilnya juga…
Karena sudah malam dan aku belum juga dapat kamar….
Sehingga kalau sewaktu-waktu dapat kamar, tetapi koper belum diantar……
Maka  akan sulit bagiku untuk ganti pakaian pikirku…….
Maka aku turun kebawah dan mencoba mencari dimana koperku berada….

Untung aku tandakan koperku dengan tanda yang berbeda,
sehingga mudah untuk mengenalinya….
Aku melihat koper kecil jemaah berjejer di pinggir jalan menuju pintu masuk hotel…
Aku ambil koper kecilku dan aku taruh ditempat yang terpisah segera…..
Lalu aku coba mencari koper besarku….
Sangat sulit mencarinya, karena kulihat koper besar bertumpukan di seberang jalan….
Dan ada juga beberapa tumpukan di sebelah kanan dan kiri jalan…
Aku harus lihat beberapa kali satu persatu, tetapi belum kutemukan koper besarku…..
Hal ini membuatku jengkel dan emosi dalam hati…..
Lalu aku coba tenangkan hati dengan ambil nafas dalam-dalam dan menenangkan diri…..
Sambil baca istigfar dan setelah itu aku coba cari lagi…
Karena cukup berantakan, maka aku putuskan untuk sekalian merapihkan….
Sehingga jemaah lain yang ingin mencari kopernya dapat mudah menemukan….

Setelah perjuangan yang melelahkan akhirnya kutemukan koper besarku….
Ditempat yang berbeda dari koper jemaah lainnya….
Setelah kutemukan kedua koperku, aku bawa kedua koperku keatas lobby.…
Sehingga nantinya aku tak repot mencari-cari…
Dalam perjalanan ke lobby, aku temui jemaah lainnya yang juga  memcoba cari kopernya….

Maka aku jelaskan keadaan dan tunjukan dimana lokasinya…..
Setiba ku disana….
Ternyata belum juga ada kamar yang tersedia……
Akhirnya kuputuskan untuk istirahat dan duduk manis dilobby saja…..
Sampai saatnya tiba ada kamar tersedia….
Karena mau marahpun bagiku percuma, lebih baik berzikir saja….

Lalu berselang beberapa lama seorang jemaah yang satu bus denganku memberitahukanku….
Bahwa kamar sudah didapatkan….
Katanya aku akan tinggal sekamar bertiga dengannya dilantai 23 ….
Alhamdulillah, dapat kamar juga….

Lalu kami langsung bergegas kekamar untuk tidur dan istirahat……
Karena tengah malam telah lewat……
Ternyata kamarku cukup luas dan lebar….
Karena ada 2 kamar tidur dengan 2 kamar mandi dan dapur…
Ada juga ruang tamunya dengan sofa yang dapat jadi tempat tidur…
Sehingga sebenarnya masih bisa menampung beberapa jemaah yang belum dapat kamar….

Sebelum kutidur kulihat jendela kamar…
Subhanallah…
  
Jelas terlihat dibawah Masjidil Haram …..
Hotelku begitu dekat dengan Masjidil Haram….
Hotelku percis berada didepan Masjidil Haram ….
Sehingga antara teras Hotel dan halaman mesjid terlihat menyatu….
Dibedakan oleh warna ubinnya saja…


     Walau tengah malam telah lewat, tapi masih banyak 
      jemaah yang melakukan thawaf

Aku lihat kebawah masih begitu banyak jemaah yang melakukan thawaf….
Walalupun tengah malam telah lewat….
Aku cuci kaki dan mukaku, setelah itu kupasang alarm untuk bangun jam 03 pagi….
Agar sholat subuh tak terlewat dan dapat sholat sunat Tahajud…..

Aku bangun jam 3 pagi dan segera mandi…
Setelah selesai mandi dan berpakaian lengkap, aku lihat jendela untuk melihat situasi….
Karena dari situ aku bisa mencari tahu dimana tempat yang agak sepi…
Sehingga ketika aku turun kebawah dan masuk ke Masjidil Haram tak perlu mencari-cari…
Karena aku sudah tahu tempat yang harus ku tempati…

Aku duduk didalam lingkaran thawaf didepan Ka’bah…
Aku pastikan bahwa tempat itu tak akan dilangkahi jemaah….
Lalu aku gelar sajadah dan langsung melakukan sholat sunnah….
Dilanjutkan dengan berdo’a kepada Alllah SWT….

Ya Allah…
Aku kembali ke kota Mekah…
Setelah kujalani hari-hariku di Mina dan Arafah…

Ya Allah…
Sungguh tiada jenuh kuberada didekat rumahMu….
Sehingga rasanya ingin aku tinggal dan bekerja di Mekah…
Untuk menjalani sisa hidupku dengan penuh makna bersama keluarga…
Tapi aku tak tahu apa yang akan kau tetapkan nantinya….
Aku hanya berdoa jika kesempatan itu tiba aku dapat melaksanakannya…..
Oleh karena itu aku mohon kau berikan aku kekuatan dan kemudahan…
Agar jalan menuju harapan dapat terkabulkan sesuai keinginan….

Ya Allah…
Begitu indah hidup ini kurasakan dengan segala kemudahan yang telah berikan kepadaku….
Sehingga akhirnya aku bisa beribadah kesini untuk melaksanakan niatku…
Tak terpikirkan saat ini akan pekerjaan dan rutinitasku….
Sungguh indah jika bisa kulaksanakan hari-hari seperti ini…

Ya Allah…
Sungguh benar apa yang Rasul-Mu teladankan…
Untuk hidup sebagai pengusaha dan bukan pekerja…
Sehingga dapat memberi manfaat kepada sesama….

Ya Allah…
Aku juga tak ingin terus jadi pekerja…
Karena aku juga ingin jadi pengusaha…
Pengusaha yang sukses dan dapat membawa berkah…
Dengan hasilnya dapat memberikan manfaat kepada umat manusia…
Oleh karena itu kumohon Kau tunjukan sebuah usaha yang dapat aku kembangkan…
Dengan modal yang cukup dari rezeki yang Kau berikan….
Dengan segala kemudahan dan keberhasilan seperti yang kuharapkan disaat menjalankannya….

Ya Allah…
Aku ingat akan sebuah hadits…
Yang disebutkan bagi siapa yang berbuat jahat akan berdosa…
Juga kepada mereka yang membantunya…
Yang bekerja didalamnya..
Dan yang memfasilitasinya…
Mereka semua akan menerima dampak dan dosanya…..

Ya Allah….
Aku puluhan tahun sudah aku bekerja dalam industry perhotelan…       
Dan disitu ada kategori persyaratan untuk setiap hotel berbintang yang harus dipenuhkan….
Salah satunya menjual minuman memabukan…
Dilain pihak,  hotel juga memfasilitasi sebuah tempat bagi mereka yang ingin berbuat maksiat….

Ya Allah…
Sungguh aku juga ikut didalamnya…… (tak terasa akupun mulai menitikkan air mata….)
Oleh karena itu maafkan aku ya Allah……
Karena pernah kucoba untuk pindah bekerja….
Tetapi tak pernah kudapat, rata-rata semua yang memanggilku untuk bekerja di Hotel…
Karena menurut mereka pengalamanku lebih banyak di hotel….
Walaupun sebenarnya untuk setiap perusahaan prinsip seorang HRD itu sama…..
Hanya pendekatannya saja yang berbeda….

Ya Allah….
Jikapun aku belum bisa memulai sebagai pengusaha….
Dapatkanlah aku pekerjaan pengganti…
Dengan upah yang sama ataupun lebih….
Sehingga aku tetap dapat memberi nafkah yang berkah untuk anak istri….
Dengan kelebihan rezeki yang dapat kutabungkan sebagai modal usahaku nanti….

Ya Allah….
Jika kau berkenan dapatkanlah aku bekerja di Mekah atau Madinah….
Walalupun itu tetap hotel, tapi mereka tak menjual minuman keras…
Yang tamunya semua rata-rata muslim dan tak mungkin berbuat maksiat…
Karena jika ada yang seperti itu akan menerima hukuman yang berat….

Ya Allah…
JIkapun aku tak dapat bekerja disini….
Dapatkanlah aku pekerjaan yang lebih baik dari yang aku dapatkan saat ini…..
Dengan pemimpin yang seiman….
Pemimpin yang adil dan tak mementingkan kepentingan sendiri ataupun golongan…
Sehingga aturan bisa ditegakkan dan keadilan bisa dirasakan…
Sehingga tercipta suatu kebersamaan dan kekompakan…
Dengan manfaat dan berkah untuk perusahaan dan karyawan….

Ya Allah…
Jika Kau inginkan aku tetap bekerja ditempatku saat ini…
Aku mohon Kau halalkan setiap rezeki yang kumakan….
Dan berikan aku kesempatan untuk terus bekerja dan berdakwah…
Sampai akhirnya waktu itu tiba untuk hamba hijrah….
Sebagai pengusaha yang berhasil dan bertaqwa…..

 Ya Allah…
Perkenankanlah setiap do’a dan harapan yang kupanjatkan kepada-Mu….
Aamiin ya Robbal alamiin…..

Setelah itu akupun mengaji…
Sambil menunggu waktu subuh menghampiri…….


----------------------------------------------- Bersambung

No comments