KISAHKU MENUJU BAITULLAH II - BAGIAN 11 : MASIH DI MEKKAH......
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda :
“Jika seorang muslim atau mukmin
berwudhu, ketika membasuh mukanya, keluarlah dari mukanya setiap dosa yang
diperbuat oleh kedua matanya karena melihat sesuatu yang diharamkan bersam-sama
dengan air yang terakhir. Ketika membasuh kedua tangannya, keluarlah dosa yang
diperbuat oleh kedua tangannya itu karena memukul yang tidak benar bersama
dengan air itu atau dengan tetes air yang terakhir. Ketika membasuh kedua kaki,
keluarlah dosa yang diperbuat oleh kedua kakinya karena berjalan yang tidak
benar bersama dengan air atau dengan tetes terakhir, sehingga keluarlah semua
dosa-dosanya dan ia menjadi bersih.” (HR. Muslim)
---------------------------------------------------
Waktu subuhpun tiba…
Kumandang adzan dilantunkan….
Allahu Akbar… Allahu Akbar….. Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Kurasakan suara adzan Mekah begitu khas……..
Begitu menyentuh hati untuk aku cepat bersiap diri….
Berdiri tegak untuk sholat bertemu Illahi Robbi…..
Apalagi dalam suasana yang penuh khusyu dan hikmah
seperti saat ini…
Perasaan bahagia dan haru mengelora dalam dada….
Sehingga ketika kupejam mataku terbayang nyata Baitullah…
Jemaah yang thawafpun langsung berhenti…
Mereka langsung duduk ditempat mereka terhenti….
Walaupun sebagian ada yang belum dapat tempat untuk
diduduki…
Tetapi secara teratur jemaah yang lain ikut memberi….
Sehingga walau setiap shaf berdesakaan, tapi dapat
tersusun rapi….
Para ustadz penjaga baitullah ikut membantu merapikan
shaf…
Jika ada wanita duduknya didepan shaf laki-laki, maka
diusirnya untuk pindah kebelakang..
Akibat hal tersebut, sering kulihat terjadi adu mulut…..
Aku perhatikan penjelasan yang diberikan….
Dan hanya bisa mencoba menebak setiap bahasa tubuh yang
diperagakan….
Karena aku tak mengerti apa yang mereka bicarakan….
Kadang jemaah wanita melawan dan tak mau beranjak...
Sehingga harus dipaksa pergi, tetapi sebagian ada juga
yang mau menuruti…
Sehingga tak perlu dipaksa untuk pergi…
Aku tak mengerti mengapa sampai harus jemaah wanita itu
dipaksa pergi…
Karena posisi shafnya saat itu berada di depan laki-laki…
Sehingga akupun kadang bertanya dalam hati…
“Apakah karena akan
mengganggu konsentrasi…
Karena ketika rukuk
aurat wanita akan membelakangi laki-laki..…?
Ah.. aku tak tahu
pasti…”
Yang akhirnya aku niatkan untuk membuka buku hadits nanti….….
Ternyata disebutkan salah satunya seperti ini :
Dari Abu Hurairah
ra, ia menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Shaf kaum lelaki yang paling baik adalah yang
depan dan yang paling jelek adalah yang di belakang. Sementara shaf kaum
wanita yang paling baik adalah shaf yang belakang dan yang paling jelek
adalah shaf yang di depan.” (H.R. Muslim)
Lalu aku sholat sunnah 2 rokaat sebelum subuh seperti
biasa…
Dan berdoa untuk keluarga dan orang tua….
Agar mereka selalu diberikan keselamatan, kesehatan dan
kebahagian….
Kemudian berzikir untuk menunggu komat dan sholat
dimulai….
Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya kumandang komatpun
dilantunkan…
Maka semua jemaah berdiri dan sholatpun dimulai…
Selesai sholat dan berdoa masing-masing jemaah selesai…
Jemaah yang belum menyelesaikan thawafpun kembali berdiri
dan mengitari Baitullah lagi…
Aku rencanakan untuk tidak melakukan thawaf sunnah dahulu….
Karena waktu tidurku sangat kurang semalam…
Aku butuh tambahan waktu tidur dan istirahat agar tetap sehat….
Sehingga aku rencanakan untuk thawaf sunnah siang hari
atau menjelang sholat ashar…
Maka ketika sholat subuh selesai, aku langsung balik ke
hotel untuk sarapan pagi….
Kulihat sudah banyak jemaah yang antri untuk sarapan pagi…
Disalah satu restaurant yang menjadi rekanan travelku….
Akupun ikut serta mengantri agar lebih cepat untuk
istirahat kembali…
Setelah makan dan berbincang-bincang dengan
teman-temanku….
Aku mendengar selentingan ada orang yang tak beranjak
sholat subuh di Masjidil Haram….
Karena menurut sebagian mereka sama pahalanya
ketika sholat dikamar dan dapat melihat Ka’bah….
Entah apa benar cerita itu, tapi aku tak ingin memberikan
komentar panjang…
Aku hanya tersenyum tertawa, karena bagiku tidaklah
sama….
Aku pernah teringat akan sebuah hadits…
Dari Abu Hurairah
ra, ia berkata :
Seseorang tuna
netra datang kepada Nabi SAW dan berkata : “Wahai Rasulullah, tidak ada
seorangpun yang menuntunku pergi ke Masjid.” Ia meminta keringanan kepada
beliau agar diperkenankan sholat dirumahnya, lalu beliaupun mengizinkannya.
Tetapi ketika ia bangkit hendak pulang, ia bertanya : “Apakah kamu mendengar seruan adzan?” Ia menjawab : “Ya”. Beliau bersabda : “Kalau begitu kamu harus
datang ke Masjid.” (HR.
Muslim)
Jadi jika mendengar suara adzan maka harus bergegas ke
masjid…
Lagi pula disini waktunya meningkatkan amal ibadah dan
taqwa…
Dan bukankah sholat berjamaah di Masijidil Haram
pahalanya sampai 100.000
pahala sholat biasa ..???
Sungguh sayang jika sampai itu terjadi, pikirku….
Setelah selesai makan, maka akupun langsung kembali kekamarku
….
Setiba dikamar aku ambil air wudhu…
Aku niat untuk sholat dhuha sebelum tidur kembali…
Aku lihat jendela kamar dan kuperhatikan Masjidil Haram…
Aku taruh sajadahku didepan jendela dengan menghadap
Baitullah…..
Allahu Akbar…..
Selesai sholat dhuha aku kembali berdoa…
Untukku, keluarga, orang tua dan suudara-saudaraku...
Aku juga bacakan kembali titipan doa dari teman-temanku…
Aku sebutkan lagi satu persatu…
Setelah selesai kulanjutkan dengan do’a Akasah dan kututup
dengan do’a Kanzul Arsy….
Lalu aku naik tempat tidur untuk tidur dan beristirahat…
Dengan tidak lupa memasang alarm di Hp-ku agar sholat
zhuhur tidak terlambat…
Jam 11.00 aku bangun dan segera mandi…
Aku bersiap-siap untuk sholat zhuhur di Masjidil Haram
kembali…
Selesai semuanya, aku melihat jendela untuk mengetahui
situasi….
Dan setelah aku putuskan tempat yang kutuju, maka akupun
segera pergi…
Aku masuk Masjidil Haram dengan perlengkapan biasa
sehari-hari…
Aku bawa kantong plastik untuk sandal dan tas kantong
untuk sajadah dan Qur’an…
Dompet dan hp aku masukan dalam tas pinggangku…
Setiap hari aku seperti itu, sehingga memudahkanku jika
perlu sesuatu….
Aku memilih tempat duduk dalam Masjidil Haram yang dapat
melihat langsung Baitullah…
Karena menurutku lebih baik jadinya, walau sebenarnya
sama saja
selama di dalam Masjidil Haram…
Tetapi bagiku jika tak melihat Baitullah terasa ada
sesuatu yang kurang dihati….
Aku rentangkan sajadahku untuk memulai sholat sunnah….
Selesai aku berdo’a dan akan kulanjutkan dengan mengaji….
Tetapi tiba-tiba seorang pria yang duduk disampingku
memintaku untuk mengecek Qur’annya…
Karena di sulit untuk membacanya, makanya dia tunjukkan
ayat yang dimaksud…
Aku lihat dan coba bandingkan dengan Qur’an-ku....
Alhamdulillah ketemu, dan memang ada tanda yang kurang di
Qur’annya…
Maka segera ia tulis dan tambahkan tanda di Qur’an-nya…
Untuk memudahkan ketika nanti membacanya lagi…
Orang itu ternyata orang Pakistan, Ia berbicara dengan
bahasa Ingris denganku….
Lalu ia katakan sesuatu mengenai cucunya yang saat ini
masih sakit dan belum sembuh…
Dan ia memintaku untuk mendo’akan agar diberikan
kesembuhan….
Aku melihat wajahnya yang sedih dan air mata yang menetes
ketika berbicara….
Membuatku teringat akan istri dan anakku tercinta….
Maka tanpa banyak bicara aku minta nama anaknya dan orang
tuanya….
Lalu aku niatkan untuk mendo’akannya……
Aku mulai dengan membaca Al-Fatihah…
Kemudian shalawat kepada Rasulullah SAW….
Lalu aku sebutkan nama anak dan orang tuanya..
Dan kuteruskan dengan membaca do’a Kanzul Arsy…..
Orang Pakistan itu menatapku yang begitu khusyu membaca
do’a…
Sehingga membuat dia ingin mengetahui apa yang kubaca…
Lalu aku lebarkan buku majmu syarifku agar dia melihat
apa yang kubaca….
Lalu orang itupun tiba-tiba ikut juga membaca…..
Setelah selesai, aku memohon kepada Allah SWT agar do’a
dan harapanku dikabulkan…
Agar Allah SWT berkenan memberikan ketetapan yang terbaik
untuk anaknya…
Agar diangkat segala penyakitnya dan diberikan kesehatan
serta ketaqwaan.…
Serta kemudahan dan keberhasilan dalam hidupnya……
Aku berdo’a dengan bahasa Indonesia….
Jadi orang tua itu
tak mengerti apa yang kuucapkan….
Dia hanya mengucapkan amin disetiap jeda do’aku…
Sampai akhir do’aku…
Begitu terharu dia saat itu….
Sampai mengucapkan terima kasih kepadaku sambil menitikan
air mata….
Aku hanya terdiam dan bilang kepadanya….
Agar ikhlas dan diserahkan semuanya kepada Allah SWT…..
Aku hanya berdo’a untuk kesembuhan anaknya dan semoga
Allah SWT
Mengabulkannya, amin ya Robbal alamin...
Lalu dia memanjatkan do’a agar Allah SWT berkenan
memberikan rezeki yang melimpah
dan kebahagian dalam hidup didunia kepadaku, “Amin…” ucapku dalam hati…..
Akupun mengucapkan terima kasih atas keihklasannya untuk
mendoakanku juga…
Kumandang adzan telah dikumandangkan…
Pertanda waktu sholat zhuhurpun akan dimulai…..
Akupun segera melaksanakan sholat sunnah 2 rakaat
sebelumnya…
Setelah itu menunggu sampai komat dilantunkan..
Selesai sholat aku kembali hotel untuk makan siang….
Seperti halnya sarapan pagi, maka akupun juga harus mengantri
untuk makan siang…
Disebuah restauran yang sama…
Bersama dengan jemaah lainnya…….
Selesai makan aku langsung ke kamar untuk istirahat kembali…
Karena jarak antara waktu Zuhur dan Ashar sangat pendek
setelah terpotong dengan makan siang…
Sementara persiapan untuk sholat minimal 1 jam
sebelumnya…
Jika kurang dari satu jam akan sulit untuk memilih
tempat…
Aku juga harus perhatikan apa yang kumakan…..
Aku menghindari makanan pedas dan bergas…
Agar perutku tidak kembung, apalagi sampai harus menahan
ataupun kentut
ketika menunggu waktu sholat…
Tersiksa rasanya jika harus menahan….
Dan sayang rasanya jika angin diperut harus dikeluarkan….
Karena sudah didalam dan dapat tempat duduk yang pas…
Tetapi tiba-tiba harus wudhu kembali….
Karena tempat wudhu dan toilet ada diluar Masjidil Haram…
Yang jaraknya lumayan jauh dan masih harus mengantri…
Jika terpaksa sebenarnya bisa berwudhu dengan menggunakan
air zamzam….
Seperti jemaah lainnya, yang jika batal mereka berwudu
dengan air zamzam….
Aku sudah niatkan untuk thawaf sunnah setiap hari…
Oleh karena itu selesai istirahat aku lihat jendela untuk
mengetahui situasi…
Aku lihat aliran putaran yang dapat dilalui…
Maka aku langsung berdoa didepan jendela sambil melihat
Baitullah….
Ya Allah….
Hamba mohon
kepada-Mu…
Perkenankanlah
Engkau berikan kepadaku kesempatan..
Untuk sholat di
Hijir Ismail dan mencium Hajar Aswad…
Sebelum aku
meninggalkan Mekah setelah menunaikan Thawaf Wada…..…
Aamiin..
Lalu akupun bergegas kebawah dan langsung menuju Masjidil
Haram…
----------------------------------
Bersambung
No comments