Breaking News

KISAHKU MENUJU BAITULLAH II - BAGIAN 13 : UMRAH LAGI....


Dari Abu Dzar ra, ia berkata Rasulullah SAW bersabda :
“Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung berfirman, Barang siapa melakukan satu kebaikan, ia akan dibalas dengan sepuluh kali lipat atau lebih. Dan barang siapa yang melakukan satu kejahatan, dia akan dibalas dengan satu kejahatan atau Aku akan mengampuninya. Barang siapa yang mendekat kepadaKu satu jengkal, Aku mendekat kepadanya satu hasta. Barang siapa yang mendekat kepadaKu satu hasta, maka Aku mendekat kepadanya  satu depa. Barang siapa yang mendekat kepadaKu dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari. Dan barang siapa yang menghadap Aku dengan membawa dosa seisi bumi tanpa mempersekutukan Aku dengan sesuatupun, Aku akan menerimanya dengan ampunan sebanyak isi bumi juga.” (HR. Muslim)

------------------------------------------------------------------------

Malam telah larut setelah aku berjalan menemani temanku berbelanja....
Aku cukup lelah dan kakiku terasa sangat pegal sekali....
Aku baringkan tubuhku dan rentangkan kakiku ditempat tidur...
Dan aku berdo’a agar diberikan kekuatan keesokan harinya...

Alhamdulillah jam  3.30 pagi aku bangun dan kekuatanku sudah pulih.....
Kakiku yang tadinya sangat pegal kini sudah tidak lagi......
Aku langsung mandi dan siapkan diri....
Agar dapat sholat tahajud dan subuh di Masjidil Haram kembali...

Setelah selesai sholat subuh akupun kembali ke kamar hotel…..
Aku ganti pakaianku dengan baju ihram untuk umrah....
Setelah semua siap, akupun turun untuk sarapan pagi....
Waktu kuturun dan di lobby ketemu dengan beberapa jemaah...
Mereka mengajakku makan bersama dicafe hotel yang memang setiap hari disiapkan….
Aku duduk diteras luar dengan pemandangan begitu indah.....
Langit cerah kekuningan dan pemandangan langsung kota Mekah....
Dengan dibawahnya Masjidil Haram terlihat jelas dan megah....
Dengan lampu-lampu yang masih menyala.....

Selesai sarapan aku menuju dan menunggu di lobby....
Kulihat para jemaah sudah banyak yang berkumpul disana...
Kemudian panitia datang dan memandu para jemaah...
Untuk turun menuju bis yang sudah tiba untuk mengangkut para jemaah...

Didalam bis seorang ustadz memandu do’a dan menceritakan sebuah sejarah...
Jemaah semua mendengarnya dengan seksama...
Sebelum keluar kota Mekah, travelku membawa jemaah keliling tempat bersejarah….
Para jemaah juga dibawa kembali melihat Mina, Mudzalifah dan Arafah….
Kulihat begitu tandus dan gersang, walau terdapat pohon-pohon disana-sini…….
Ternyata jarak Mekah, Mina, Mudzalifah dan Arafah saling berdekatan….
Namun begitu, juga sangat kasihan jika ada jemaah yang kebagian tenda
pas diperbatasan ketika di Mina….
Apalagi jika sudah lanjut usia ataupun tua....
Karena harus berjalan kaki cukup jauh menuju jamrah....
Untuk kewajiban melontar jumrah, pikirku…

Tenda-tenda disana sudah tidak ada lagi….
Kamar mandipun sudah tak ada air lagi….
Dan hal ini terjadi setahun sekali…
Hanya dipasang jika musim haji….

Jemaah dibawa ke Jabal Rahmah….
Tempat pertemuan Nabi Adam dan Hawa….
Dikatakan barang siapa yang berdo’a minta jodoh dan keharmonisan rumah tanga...
Insya Allah akan dikabulkannya…
Maka tanpa membuang waktu akupun segera turun dan menaiki bukit Rahmah…
Sementara aku juga melihat jemaah lain yang mengambil foto dikaki bukit Rahmah...
Dan ada juga yang foto bersama unta layaknya artis dari India….

Dipuncak terdapat  tugu putih yang sudah tidak bersih lagi….
Karena banyak jemaah yang menulis nama dan pasangannya disana…
Dan anehnya banyak pedagang yang berjualan alat tulis disana….
Sehingga secara tidak langsung memberikan kesempatan kepada para jemaah untuk mencorat-coret disana….

Aku hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka semua….
Seharusnya untuk jodoh mereka tinggal minta sama yang Maha Kuasa, Allah SWT..…
Agar diberikan pasangan yang tepat, sehingga bahagia dunia dan akhirat…

Aku mencari posisi diatas bukit Rahmah….
Dan berdiri disalah satu gundukan batu besar dan tinggi….
Kuhadapkan badanku kearah Kiblat dan pandanganku melihat keatas…..
Aku membaca do’a dengan meminta keharmonisan rumah tangga orang tuaku ….
Rumah tanggaku dan rumah tangga saudara-saudaraku….
Serta teman-temanku yang khusus menitipkan do’a….
Untuk segera mendapatkan jodohnya….
Untuk dilanggengkan dan diharmoniskan keluarganya…..

Setelah semua selesai aku langsung segera menuruni bukit Rahmah…
Karena waktu yang disediakan hanya sebentar saja oleh panitia…
Dan masih harus keluar kota Mekah untuk segera memulai niat umrah disana….
Setelah semua jemaah kumpul bis pun berangkat segera….

Lewat sudah kota Mekah dan tiba di Masjid Jironah..
Para jemaah diminta untuk mempersiapkan diri segera....
Akupun turun untuk mengambil air wudhu bersama dengan jemaah lainnya....
Setelah itu aku masuk masjid dan sholat dhuha disana....

Selesai sholat dhuha dan berdo’a aku kembali naik bis....
Ternyata para jemaah sudah berada dalam bis ....
Tinggal aku sendiri yang belum naik, sampai ada panitia yang mencari....
Akupun segera cepat berlari.......

Didalam bis ustadz pembimbing mulai mengingatkan....
Untuk segera membaca niat umrah...
Baik umrah untuk diri sendiri ataupun umrah untuk orang yang dikasihi...
Selama orang  itu memang sudah tiada...

Aku teringat nenek dari ibuku yang belum umrah atapun haji...
Maka akupun langsung niatkan untuk mengumrahkan nenekku....

Aku memang punya cita-cita ingin menghajikan orang tuaku....
Tetapi mereka telah lebih dulu naik haji dari padaku...
Malah sampai berulang kali sambil menghajikan kakek dan nenekku dari bapakku.....
Karena tidak kesampaian niatku itu......
Maka aku begitu sangat bersyukur walau hanya bisa mengumrahkan nenekku....
Yang telah pergi mendahuluiku......

Karena jalan menuju Mekah sangat padat...
Apalagi menjelang waktu sholat....
Sehingga ketika bis sudah merapat....
Waktu Zhuhur telah lewat.....

Setiba di dalam Masjidil Haram, kami mencari tempat untuk sholat berjamaah.....
Selesai sholat, aku ditunjuk oleh ustadz untuk kembali memimpin di depan....
Lalu akupun langsung kedepan dan mencari jalan....
Teman sekamarku ikut berada disampingku dan dia mendahuluiku
untuk ikut membantu di depan membuka jalan......
Karena kulihat temanku ikut memimpin didepan....
Sehingga aku pilih untuk berjalan dibelakang....
Untuk memastikan tak ada jemaah yang tertinggal....
Karena rombonganku ada ibu yang sudah lanjut usia...
Namun dia begitu bersemangat untuk beribadah...
Sehingga tak pernah kudengar kata lelah terucapnya...

Karena jalan menuju tempat memulai thawaf sangat padat....
Ustadzku memberhentikan rombongan dan mengisyaratkanku untuk thawaf diatas....
Kemudian aku melihat Baitullah dan kulihat ada aliran jemaah berjalan cepat...
Maka aku bilang : ”Dibawah saja, insya Allah akan dapat berjalan dengan cepat,
karena kalau diatas kasihan dengan ibu-ibu yang sudah tua, lagipula akan selesai lama dan lebih panjang jarak putarannya.”
Tetapi Ustadz tetap pada pendiriannya, karena dia melihat sangat padat jalannya...
Akhirnya, karena aku dibawah komandonya, maka akupun mengikuti perintahnya....
Dan semua jemaah berjalan menuju tangga untuk thawaf dilantai dua...

Posisiku tetap paling belakang dan hanya mengikuti yang depan....
Tetapi entah mengapa jemaah ke 8 didepanku kehilangan jejak rombongan didepannya...
Sehingga mereka terhenti dibawah tangga.....
Aku pun melangkah kedepan dan bertanya heran ada apa...
Dan mereka menjelaskannya.....

Lalu aku bertanya kepada mereka untuk baiknya bagaimana...
Apa mau mencari rombongan dan umrah bersama menyusul mereka....
Atau berumrah pisah rombongan dengan jemaah yang ada...
Kalau pisah, aku bilang tak usah khawatir karena kita sudah tahu tatacaranya...
Lagipula ada buku panduannya dan yang pasti akan sulit mencari mereka...
Lalu aku tanyakan pula mau thawaf dibawah atau dilantai dua....
Kemudian mereka menanyakan pendapatku, maka aku katakan bahwa aku yakin dengan thawaf dibawah dekat Baitullah...

Akhirnya para jemaah memutuskan untuk thawaf dibawah...
Maka aku minta mereka mengikutiku dan memastikannya tak terpisah...

Lalu aku buka jalan dan menuju tempat dimulai thawaf...
Memang cukup padat dan agak sedikit sulit menuju kearahnya...
Tetapi alhamdulillah aku bisa mengatasinya...
Sehingga bisa tiba di start awal thawaf dan memulainya....

Bismillahi Allahu Akbar…..
Putaran demi putaran kami lalui dengan baik….
Walau cukup padat dan membuat kami berkeringat...
Tetapi kami dapat berjalan dengan cepat tanpa tersendat...
Aku pimpin do’a dengan membaca buku petunjuk yang diberikan....
Dengan pandangan dan mataku sesekali melihat jalan...
Setiap do’a dalam satu putaran berbeda isinya....
Jadi sekaligus aku dapat mengetahui sudah berapa kali jumlah putarannya...
Setiap selesai do’a di tiap putaran, aku pandangi Baitullah sambil berdo’a dalam hati...
Akhirnya 7 kali sudah putaran kami lalui....

Selesai kami thawaf, kemudian kami menuju belakang makam Ibrahim untuk sholat.....
Aku dan temanku bergantian berjaga-jaga…
Agar ketika sholat tak ada orang yang lewat...
Karena khawatir kepala akan terinjak jika tak terjaga...
Akupun sholat dan sujud syukur dapat melakukan thawaf dengan selamat...
Begitupun ibu yang sudah lanjut usia juga bersyukur alhamdulillah..

Setelah itu kami menuju tempat sa’i...
Dan memulainya dengan segera...
Ketika kami sudah melakukan 4 kali putaran...
Suara adzan Ashar berkumandang....
Maka kamipun menghentikan langkah dan menggelar sajadah....
Selesai sholat Ashar dan berdo’a, kamipun melanjutkannya....
Alhamdulillah tuntas sudah sai dengan 7 kali putaran...
Dan kamipun tahalul tanda selesai semua kewajiban.....
Walaupun kepalaku sudah gundul, tetapi setidaknya ada sedikit yang tercukur...
Setelah itu kami semua kembali ke hotel untuk istirahat...

Sampai dikamar, ternyata teman sekamarku tidak ada.....
Aku pikir mungkin ia sedang keluar berbelanja ....
Tanpa banyak pikir, aku langsung mandi dan ganti pakaian....
Setelah itu istirahat sambil tidur-tiduran...

Jam lima sore sudah, ketika aku sudah siap untuk menuju Masjid...
Tiba-tiba teman sekamarku yang lain datang.....
Ternyata dia baru selesai umrah dan langsung istirahat....
Kakinya sangat pegal katanya akibat thawaf dilantai dua....
Karena otomatis jarak putaran melebar dan membuat perjalanan semakin panjang...
Sehingga dibilang kayaknya akan sholat magrib di kamar saja....
Kemudian temanku yang satu lagi yang ikut memimpin didepan datang....
Dan bilang padaku : ”Payahluh gak setia kawan, ninggalin kite....”
  
Aku bingung dengan pernyataan tersebut,
karena bukankah aku dan jemaah lainnya yang tertinggal....?
Maka akupun menjelaskan kejadiannya kepadanya...
Sehingga dia mengerti duduk permasalahannya......


------------------------------------------------- Bersambung

No comments