Breaking News

KISAHKU MENUJU BAITULLAH II - BAGIAN 14 - THAWAF WADA


"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo'a apabila ia berdo'a kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."  (Q.S. Al-Baqarah :186)

----------------------------------------------------

Aku masih tinggal di Mekah dan belum melakukan Haji Wada dengan melakukan thawaf wada....
Oleh karena itu aku gunakan kesempatanku untuk meningkatkan amal ibadah...
Dengan senantiasa sholat di Masjidil Haram dan thawaf sunnah...
Dan tak lepas untuk melaksanakan sholat Tahajud dan Dhuha....

Suatu hari aku bangun kesiangan dan menjelang zhuhur tiba...
Sehingga membuatku tergesa-gesa turun ke bawah...
Namun sebelumnya aku lihat jendela untuk lihat tempat yang tersedia...
Dan kulihat hanya tinggal dibagian atas yang masih banyak tersisa...

Aku berlari sampai depan pintu Masjidil Haram.....
Ketika aku masuk suara adzan menggema....
Sehingga semua jemaah yang berdiri langsung pilih tempat duduk.....
Dan hal ini membuatku sulit untuk masuk lebih dalam lagi...
Karena tak banyak pilihan akupun langsung ikut duduk...

Disebelahku duduk orang tua berpakaian kusam dan lusuh
dengan telapak kaki yang retak-retak karena panas....
Aku perhatikan dia  dengan khusyu berdo'a setelah sholat sunnah....
Sambil berdoa berdoa dia mengelus sajadahku........
Yang aku rentangkan sebagai alas bersama...
Aku lihat dia juga berdo'a sambil memegang sandal kulitku.....
Hal ini membuatku tertegun memikirkan kejadian itu.....

"Apakah dia menyukai sajadahku dan sandalku...
Atau dia berdo'a memang meminta sajadah dan sandal sepertiku...
Ah... apapun itu aku jadi ingin memberikan semua itu kepadanya...
Kebenaran, aku memang berniat memberikan sajadah miliku kepada yang suka....
Tetapi untuk sandal apa perlu juga kuberikan kepadanya..?
Teapi sajadah dan sandalku tidaklah baru dan sudah kupakai lebih 2 minggu...
Kalau kubeli yang baru, pasti tak akan ketemu orang ini lagi....
Ah.. sudahlah kucoba saja kuberikan apa yang kumiliki......
Kataku dalam hati......

Memang ada perasaan ragu dihatiku saat itu, karena khawatir disangka menghina....
Apalagi sajadah dan sandal sudah bekas adanya.....
Tetapi kupikir baiknya kucoba saja apapun itu jadinya.....
Setelah sholat selesai, orang tua itu akan beranjak pergi...
Lalu aku tahan dan berikan sajadah dan sandalku kepadanya....
Dia menatapku dengan dalam dan terkesan heran...
Akupun membalas menatapnya sambil tersenyum dan katakan "ikhlas"...
Lalu diapun tersenyum haru dan mengangguk kepadaku....
Tanda dia menerima dengan suka cita, walau tak ada suara yang keluar dari mulutnya...
Kemudian dia genggam sajadah dan sandal yang kuberikan didadanya...
Aku bersyukur melihat lelaki tua yang ternyata suka adanya
dan mensyukuri rezeki yang dia terima....

Lalu aku berdo'a dalam hati saat itu...
Semoga apa yang aku berikan cukup bermanfaat buatnya...
Dan maafkan aku, jika aku memberikan sesuatu yang kurang pantas adanya......
Dan memohon juga untuk memberikan segala kebaikan dan rezeki kepadanya....

Setelah itu aku kembali menuju hotel untuk makan siang dan istirahat kembali...
Agar sebelum sholat Ashar, aku sudah siap untuk ke Masjidil Haram...

Aku memakai sandal cadangan yang dikasih temanku yang dijakarta....
Tetapi untuk sajadah, aku hanya membawa satu saja.....
Jadi aku niatkan untuk membelinya nanti malam setelah sholat Isya usai...
Rencanaku hari ini untuk ke Hijir Ismail kembali....
Dengan rencana selesaikan thawaf sunnah sebelum Ashar tiba....
Sehingga aku dapat mencari posisi sholat didepan pintu Hijir Ismail kembali......

Akupun memulai dengan rencanaku.....
Satu jam sebelum Ashar tiba aku mulai melakukan Thawaf sunnah....
Setelah selesai aku melangkah perlahan mendekati pintu Hijir Ismail yang dijaga....
Alhamdulillah, tidak berapa lama Adzan Ashar dikumandangkan....
Akupun langsung pilih tempat duduk didepan pintu yang dijaga....

Usai sholat Ashar akupun bergegas masuk dan memilih tempat duduk....
Aku pilih tempat yang sama, dan langsung kugelar sajadah....
Segera ku sujud syukur sebagai tanda syukurku dan kemudian membaca do'a....
Alhamdulillah kali ini aku bisa leluasa membaca do'a.....
Tak ada seorang jemaahpun yang meminta bergantian denganku....
Apalagi Askar yang mencoba menyuruhku pergi..
Mungkin karena kemarin aku telah memberikan tempatku kepada orang lain ...
Sehingga diberikan kemudahan hari ini... pikirku...

Dibawah pancuran mas aku sebutkan semua keinginanku satu persatu....
Sampai kupikir aku terlalu banyak meminta....
Sampai aku malu dan tak tahu harus berdo'a apalagi.......
Sehingga do'a yang sama sering kuucapkan lagi.....
Dan kadang melihat catatan do'a titipan teman-temanku...
Untuk memastikan tak ada do'a titipan yang terlewatkan.....

Aku hanya yakin bahwa Allah SWT Maha Kaya dan Kuasa....
Sehingga sebanyak apapun do'a dan harapan yang dipanjatkan....
Akan sangat mudah bagi-Nya untuk mengabulkannya.....
Selama aku yakin bahwa do'aku akan dikabulkan....
Sehingga Allah SWT pasti akan mengabulkannya....

Aku ingat firmanNya :
"Mintalah kepadaKu, niscaya Aku akan mengabulkannya."

Dengan syarat dan tata cara yang disebutkan dalam Al-Qur'an
pada Surat Al-Baqarah ayat 186.....

Saat itu aku berdo'a tidak hanya untukku....
Tetapi juga kepada mereka yang kucinta....
Berdo'a untuk istri dan  anak-anakku....
Orang tua dan saudara-saudaraku...
Teman-temanku yang menitipkan do'a kepadaku....
Teman-temanku yang  lain yang tak bisa kusebutkan namanya satu persatu...
Serta para pengajar dan pemilik tempat kuliahku.....
Setelah itu aku baca do'a Kanzul Arsy dan Akasah.....
Dan kusudahi dengan do'a Nubuwah....

Akupun melihat sekelilingku...
Dan kulihat masih banyak jemaah yang berebut masuk...
Sehingga aku pikir cukup sudah do'aku....
Dan memberikan kesempatan kepada jemaah lain untuk masuk....

Alhamdulillah, dihari-hari berikutnya aku hampir setiap hari ke Hijir Ismail selesai thawaf....
Berdo'a dan meminta kepada Allah SWT disana...
Tapi aku memang belum bisa mencium Hajar Aswad...
Karena disana masih sangat berdesakan, sehingga cukup membahayakan....

Hampir seminggu sudah aku tinggal di Mekah...
Akhirnya tiba juga waktunya untuk melakukan Haji Wada...
Sehingga semua jemaah diminta untuk mempersiapkan segala sesuatunya segera....
Karena setelah Haji Wada, esok paginya rombongan akan meninggalkan Kota Mekah....
Untuk selanjutnya menyelesaikan Arbain di kota Madinah....

Aku berdiri di dekat jendela.....
Aku lihat Baitullah di bawah sana....



Ya Allah....
Aku akan pergi esok hari meninggalkan kota Mekah....
Setelah kutuntaskan kewajibanku untuk melaksanakan Haji Wada...

Ya Allah....
Panggilah aku kembali kesini...
Baik sendiri ataupun bersama anak dan istri...
Sungguh aku ingin dapat melakukannya setahun sekali...
Baik umrah ataupun ibadah haji....

Ya Allah...
Sungguh kau tahu keinginanku sebelum meninggalakan kota Mekah...
Aku ingin sekali mencium wanginya Hajar Aswad...
Tapi berulang kali aku kesana, kutemui semua jemaah berebut tanpa tata cara...
Aku ingin mencoba masuk memaksa...
Tetapi aku khawatir akan menyakiti para jemaah lainnya.....

Ya Allah...
Berikan aku kesempatan untuk mencium Hajar Aswad...
Walau hanya sesaat, tetapi dapat kurasakan wangi yang nikmat...
Sehingga  wanginya akan selalu kuingat....

Ya Allah...
Perkenankanlah do'a dan harapan yang kupanjatkan kepadaMu...
Aamiin...

Seperti biasa jemaah dikumpulkan sesuai kelompoknya...
Aku dan rombonganku termasuk dalam kelompok nomor 3....
Setelah semua berkumpul dan siap....
Kamipun berangkat untuk melaksanakan Haji Wada...
Yang terakhir ini  dipimpin oleh ustadz yang berbeda....

Aku dan rombongan melakukan thawaf wada...
Ustadz rombonganku memandu membacakan do'a thawaf wada...
Yang dibaca setiap putarannya dan kamipun mengikutinya....
Putaran demi putaran kami lalui....
Ustadz pembimbingku dengan lantang memberikan semangat....
"Hayo ini haji perpisahan, seharusnya semua tetap semangat...
Lihat para jemaah semakin banyak dan arus semakin dasyat..."

Aku kaget mendengar ucapan itu...
Karena aku selalu menghindari perkataan seperti itu....
Tapi kalimat itu sudah terucap, aku hanya bisa diam dan terus melakukan thawaf...
Entah kenapa aku melihat makin lama semakin ramai dan penuh sesak...
Sehingga aku banyak mengeluarkan tenaga dan keringat...

Tak pernah aku melakukan thawaf begitu berat.....
Mungkin seberat hatiku yang tak ingin meninggalkan Baitullah...
Tetapi aku sadar dan mengerti, bahwa semuanya pasti akan ada akhirnya....
Sehingga aku ikhlaskan dan syukuri yang akhirnya semua ini bisa aku lalui....

Selesai sudah thawaf wada....
Aku dan jemaah lainnya merasa sedih dan kehilangan.....
Karena semua ini harus berakhir sampai disini...
Sebelum pergi, kami semua dianjurkan berdo'a di Multazam dengan berdiri...
Berdiri ditempat antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah atau searah....
Yang dipandu oleh ustadz pembimbing rombongan kami....

Selesai berdo'a semua jemaah kembali ke hotel...
Tetapi aku tidak kembali ke hotel....
Melainkan menuju Hajar Aswad untuk melaksanakan niat....
Entah kenapa,  sebelum pergi ke Hajar Aswad aku juga ingin berdo'a di Hijir Ismail lagi....
Aku melihat pintu masuk Hijir Ismail terbuka  lebar....
Dan kulihat sudah banyak para jemaah berdesakan yang berdo'a didalamnya...

Akupun segera masuk dan berdiri di tengah sekitar dua langkah dari dinding Ka'bah...
Ketika aku akan berdo'a, aku mendengar ada wanita menangis dan berteriak minta tolong....
Sehingga aku menengok kekiri dan kulihat ada 2 orang jemaah wanita disana....
Dia menangis dan berdo'a untuk bisa keluar dari Hijir Ismail....

Aku pandangi sekelilingku...
Memang kulihat semuanya jemaah pria dan memang sulit keluar dari sana...
Aku bingung dan belum putuskan apakah kulanjutkan berdo'a atau menolongnya….
Tapi aku ingat bahwa bukankah lebih baik menolong sesama dahulu, setelah itu baru berdo'a...?
Apalagi aku sudah sering keluar masuk tempat ini....
Ah.. lebih baik aku tolong wanita itu terlebih dahulu....

Lalu dengan jalan agak perlahan aku hampiri wanita itu....
Ternyata mereka jemaah Indonesia....
Maka aku panggil dan katakan kepada mereka :
"Bu, apa benar ibu ingin keluar? Jika benar mari saya antar keluar.."
Lalu salah satu dari ibu-ibu itu sambil menangis berkata : "Iya, kami mau keluar...."
Maka akupun memintanya untuk mengikutiku dari belakang....

Pelan-pelan aku buka jalan dengan memberikan isyarat kepada jemaah didepan....
Sementara ibu-ibu itu dibelakang bergandengan tangan.....
Ketika aku melangkahkan kakiku menuju keluar.....
Salah seorang ibu itu memegang pundakku agar tak ketinggalan...
Seketika itu juga aku menjadi kaget mendengar apa yang mereka tiba-tiba ucapkan.....
Ternyata sambil menangis dan berjalan keluar mereka berdua berdo'a untukku....

"Ya Allah..
Berikanlah segala kebaikan kepada pemuda ini yang bersedia membantuku...

Ya Allah....
Berikanlah kemurahan rezeki dan kemudahan dalam hidupnya dengan harta yang melimpah........."

Akupun segera meng-aminkan dan sangat bersyukur telah dido'akan.....
Yang sebelumnya malah aku yang ingin berdo’a disana....
Tetapi dengan membantu ibu-ibu itu, malah aku yang dido'akan...
Tidak tanggung-tanggung dua orang wanita yang dalam keadaan susah....
Mereka menangis dan berdo'a untukku didalam sana....
Subhanallah....

Aku hanya bisa mengamini setiap do'a yang diucapkannya sambil membuka jalan....
Dan mengharapkan Allah SWT berkenan mengabulkannya...
Aamin Ya Robbal Alamiin....
Akhirnya mereka bisa keluar dari Hijir Ismail....
Lalu setelah kutanya kenapa  mereka sampai jadi begitu....
Lalu merekapun menjelaskannya...
Ketika  baru 4 kali mereka thawaf, mereka melihat pintu Hijir Ismail terbuka....
Karena ada kesempatan untuk masuk lebih dahulu kesana,
maka merekapun masuk kedalamnya dan berdo'a disana....
Tetapi ketika sudah selesai, mereka baru sadar, ternyata sulit untuk keluar...
Karena semua jemaah berebut masuk dan rata-rata jemaah lelaki semua....
Sehingga terhalang karenanya....

Karena mereka ingin melanjutkan thawafnya....
Maka aku bawa mereka agak ketengah untuk memudahkan thawafnya....
Aku juga menawarkan bantuan jika memang kiranya mereka mau diantar...
Tetapi mereka bilang tidak perlu dan akan melanjutkannya berdua...
Karena mereka sudah merasa yakin dan bisa, maka akupun meninggalkannya... 

Setelah itu akupun kembali melangkahkan kakiku menuju Hajar Aswad....
Untuk melakukan apa yang aku niatkan dan inginkan sebelum meninggalkan Baitullah...

Aku mendekat ke Hajar Aswad....
Dan jaraknya sudah begitu dekat dan hanya tinggal dua langkah didepanku...
Sehingga dapat kulihat dengan jelas lubang tempat jemaah mencium Hajar Aswad…
Tetapi kulihat masih banyak jemaah yang berebut dan saling dorong...
Sehingga banyak mereka yang hampir jatuh dan bermandikan peluh...
Aku tak ingin memaksakan diri dengan memaksakan masuk dengan mendorong...
Karena akan membahayakan dan menyakiti jemaah lainnya....

Ketika kulihat lobang Hajar Aswad didepanku...
Aku teringat perkataan orang tuaku....
“Jika memang tak bisa masuk, ulurkan tangan kearah Hajar Aswad
dan ucapkan Bismillahi Allahu Akbar..."
Maka tanpa membuang waktu akupun melakukan pesan orang tuaku....
Aku angkat tanganku ke arah HajarAswad didepanku...
Sambil berucap "Bismillahi Allahu Akbar..."
Tiba-tiba kurasakan ada angin masuk menuju hidungku...
Dan sekejap kucium wangi harum yang sangat khas dihidungku.....
Subhanallah....

Inikah wangi harum Hajar Aswad......?
Terima kasih, Ya Allah....
Walau hanya sekejap, tetapi begitu nikmat....
Sehingga akan selalu kuingat......
Terima kasih, Ya Allah.....

Alhamdulillah....
Akhirnya aku bisa merasakan juga....
Setelah itu akupun kembali ke Hotel....
Untuk mandi dan istirahat....
Sambil memeriksa dan mempersiapkan perlengkapanku untuk pergi esok...
Meninggalkan kota Mekah untuk menuju kota Madinah.........


------------------------------------------------------------------------ Bersambung

No comments