KISAHKU MENUJU BAITULLAH II - BAGIAN 17 : RAUDHAH.....
Dari Ibnu Abbas ra. Nabi SAW
beliau bersabada : “Barang siapa menjenguk orang sakit yang belum datang
ajalnya kemudian ia membacakan doa ini tujuh kali niscaya Allah menyembuhkan
penyakitnya itu.” Doa yang dimaksud adalah : “ As-alullaahal azhiima rabbal
‘arsyi al ‘azhiimi anyasyfiyaka.” (Saya bermohon kepada Allah Yang Maha
Agung, Tuhannya Arasy Yanga Agung, semoga Dia berkenan menyembuhkanmu). (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi) - Kata At-Tirmidzi, hadits ini hasan. Dan kata Al Hakim hadits ini sahih
atas syarat Al-Bukhari.
Dari Aisyah ra, sesungguhnya
apabila ada orang yang datang mengeluh sakit atau terluka kepada Nabi SAW,
beliau bersabda sambil memberi isyarat dengan telunjuknya : “Berbuatlah
demikian.” Sufyan bin Uyainah perawi
hadits ini meletakkan jari telunjuknya ke tanah dan diludahi sedikit, kemudian
diusapkan ke tempat yang sakit sambil berdo’a : “Bismillaahi turbatu
ardhinaa biriiqati ba’dhinaa yusyfa bihi saqiimunaa bi idzni rabbinaa.”
(Dengan menyebut nama Allah, dengan tanah kami ludahi sebagian tanah kami,
semoga disembuhkan orang yang sakit ini atas izin Tuhan kami). (Muttafaq alaih) - Al Bukari, Kitab : Pengobatan
X/217, no. 5745, Muslim, Kitab : Salam IV/1724 no. 2194
Aku sarapan pagi sambil bercengkrama dengan jemaah
lainnya…
Aku dengar akan ada ceramah setiap pagi dan sore oleh
para ustadz pembimbingku….
Maka aku usahakan untuk selalu mengikutinya agar
pengetahuanku bertambah….
Selesai sarapan seperti biasa aku sempatkan kembali ke
Masjid untuk sholat dhuha…
Kemudian aku istirahat kembali kekamar untuk istirahat
sejenak….
Setelah itu aku mengikuti pencerahan bersama para jemaah
lainnya…
Yang diberikan oleh ustadz pembimbing haji secara
bergantian…
Menjelang sholat Zhuhur, pencerahan selesai dan aku
berangkat menuju Masjid….
Ketika berjalan menuju Masjid aku ingat akan sahabatku
kembali…
Dia minta agar aku mendo’akannya agar bisa naik haji
dan diberikan kebahagian bersama keluarganya..
Walau aku sudah mendo’akannya di depan Baitullah…
Tapi aku merasa masih harus mendo’akannya kembali dan memberikan
sesuatu padanya…
Aku melihat Al-Qur’an yang dijual didepan Masjid….
Maka aku membelinya 6 buah yang aku niatkan untuk
diwakafkan di Masjid Nabawi…
Atas namaku, istri dan anak-anaku serta temanku itu….
Aku memohon kepada Allah agar niat dan harapanku
diterima…
Agar senantiasa mengalir pahala kepadaku, keluargaku dan
temanku….
Dengan begitu kebaikan dan kemudahan senantiasa
menyertaiku, keluargaku dan temanku….
Sama seperti halnya yang aku lakukan sebelumnya di Masjid
Al-Haram…
Selesai sholat aku kembali ke hotel untuk makan siang dan
seterusnya istirahat…
Sesuai rencanaku aku ingin kembali dan berdo’a di Raudhah
kembali….
Akupun mulai berjalan menuju ke Masjid utama dimana
tempat Raudhah berada…
dan sekitar jam 14.15 aku sudah berada didalam Masjid
utama….
Hanya saja plastik pembatas masih berdiri tegak….
Lalu aku lihat para jemaah dari negara lain berkumpul
didepan plastik pembatas…
Maka aku hampirinya segera dan ternyata adalah ujung
pembatas plastik…..
Yang otomatis pembatas akan dibuka mulai dari sana oleh
petugas kebersihannya…..
Aku berdiri dan menunggu pembatas itu dibuka…
Aku melihat didalamnya para petugas kebersihan
dengan cepat membersihkan karpet disekitar Raudhah….
Dan setelah selesai, mereka semua dengan cepat merapihkan
dan menaruh alat kebersihannya…
Kemudian dua orang petugas menuju arahku dan ingin
membuka plastik pembatasnya...
Maka akupun segera bersiap diri dan seketika aku rasakan
jemaah dibelakangku mulai saling berdesakan dan mendorong…
Ketika pembatas dibuka semua jemaah berhamburan menuju
Raudhah…
Demikian juga aku, yang semula berjalan cepat sampai
harus berlari…
Karena dibelakangku banyak jemaah laksana ombak besar
yang menghampiri…
Akupun segera pilih tempat duduk dan kuhindari berada
pada jalan keluar masuk jemaah…
Aku bersyukur alhamdulillah karena sudah berada ditengah taman surga….
Aku ingat sabda rasulullah SAW yang kubaca pada buku
petunjuk haji :
“Antara rumahku dengan mimbarku adalah
Raudhah (taman) diantara taman-taman surga.”
Yang mana merupakan salah satu tempat yang mustajab untuk
berdo’a….
Aku segera sholat sunnah dan kemudian berdoa….
Aku baca kembali do’a Kanzul Arsy…
Kemudian do’a Akasah…
Dilanjutkan dengan do’a Nurbuwah…
Setelah itu aku lanjutkan kembali dengan do’a untukku dan
keluarga…
Untuk Orang tua dan Saudara…
Kemudian aku bacakan kembali titipan do’a teman-temanku….
Tak terasa waktu Ashar tiba dan kurasakan semakin padat
area disekitarku…
Sampai tak ada sejengkalpun tempat yang tersisa….
Kulihat dibelakangku ada jemaah yang tak kebagian shaf…
Sehingga harus berdiri ditengah dan membuat marah jemaah
dibelakangku…
Karena akan sulit baginya untuk sujud nantinya….
Tapi orang itu tetap tak beranjak pergi dan tetap berdiri
dibelakangku…..
Ketika qomat dikumandangkan….
Dan semua jemaah berdiri dan sholat akan dimulai…
Adu mulut kudengar terjadi, tetapi jemaah tersebut tetap
tak juga pergi…
Sehingga semua harus segera menyesuaikan diri….
Sungguh padat dan rapat sehingga sulit untuk bisa sholat
dengan konsentrasi…
Aku terhimpit dengan dua orang timur tengah yang
besar-besar…
Dan ruang sujudku yang terbatas serta dibelakangku
berdiri jemaah ditengah ruang sujud jemaah lainnya yang juga berada
dibelakangku…..
Sehingga kalau aku sujud dan jemaah dibelakangku sujud pasti
kakiku akan kena kepalanya…
Aku segera menenangkan diri segera….
Aku coba untuk konsentarsi dan menikmati apa adanya….
Karena hal ini kuanggap sebagai indahnya kebersamaan….
Sama halnya ketika aku di Mina dan telah dilatih
kebersamaan….
Sholatpun dimulai, aku baca surah seperti biasa sambil
mengikuti imam….
Aku coba fokuskan pada niat awalku untuk beribadah
haji......
Sehingga aku benar-benar mensyukuri keberadaanku saat
ini….
Tanpa kusadari aku merasakan keheningan dan kenikmatan….
Tak kurasakan saat itu bahwa aku sedang sholat
berdesakan….
Yang kulihat hanya karpet hijau membentang…
Dan aku lihat sekelilingku bagaikan ada awan tipis yang
menyelimuti….
Sehingga tak kulihat jemaah yang berada didepan dan
sampingku….
Ketika aku berdiri karena berdesakan, aku majukan badanku
sedikit kedepan….
Sehingga agak leluasa, tetapi tetap rapat dan dalam satu
shaf…
Ketika aku sujud aku teringat ada jemaah dibelakangku….
Sehingga aku atur posisi kakiku, sehingga jemaah
dibelakangku dapat sujud diantara kakiku…
Tanpa harus kepalanya mengenai kakiku……
Subhanallah…
Ternyata kuncinya hanya ikhlaskan diri dengan menerima
dan mensyukuri apa adanya….
Dengan tetap berbagi dan menyesuaikan diri….
Sehingga sholatpun bisa dijalani dengan keindahan dan
ketenangan hati…
Setelah sholat selesai dan salam diucapkan….
Jemaah dibelakangku tersenyum dan menjabatkan tangannya
kepadaku….
Akupun membalasnya dengan senyuman dan menjabatkan
tanganku kepadanya…
Dia berterima kasih padaku….
Setelah sholat akupun berdo’a dan mengaji….
Aku lihat para askar datang menghampiri dan sebagian
jemaah diminta pergi…
Saat itu, askar tidak menegurku dan memintaku pergi….
Malah kulihat askar tersebut memberikan Al-Qur’an agar
semuanya mengaji….
Sehingga aku bisa berdo’a dan mengaji sepuas hati….
Baru kusadari ketika kuperhatikan keadaan….
Bahwa jika sholat Ashar selesai, semua jemaah di Raudhah
tidak banyak yang diminta keluar…
Tetapi mereka malah diberikan Al-Qur’an untuk mengaji
sampai waktu magrib menghampiri….
Kini aku mengerti dan mendapatkan jawaban apa yang ingin
kuketahui….
Alhamdulillahirobbil
alamin..…..
Cukup lama aku mengaji dan membuatku tak enak hati
berlama-lama di Raudhah…
Karena kulihat banyak jemaah yang masih berdiri dan ingin
masuk kedalamnya…
Maka akupun berfikir dan berniat untuk memberikan
kesempatan kepada jemaah lainnya…
Lagi pula sudah waktunya mendengarkan ceramah agama oleh
ustadz pembimbingku…
Sehingga aku berdiri dan menuju keluar untuk kembali ke
hotel….
Ketika aku kembali, aku lihat sudah banyak jemaah yang
berkumpul mendengarkan ceramah…
Akupun segera mengambil
tempat duduk dan mendengarkannya…..
Banyak hal-hal yang baru aku mengetahuinya dan aku
sungguh bersyukur karenanya….
Aku hanya tahu bahwa di Madinah akan melaksanakan Arbain…..
Tetapi syarat dan ketentuan aku belum ketahui dengan
jelas….
Baru aku ketahui saat ini bahwa selama di Madinah aku
harus melakukan sholat
sebanyak 40 waktu sholat yang dianjurkan tanpa terputus,
kecuali ada udzur syar’i…..
Yakni halangan yang dimaklumi seperti kesehatan dan datang
haid bagi wanita….
Dan dalam 8 hari yang manfaatnya selain meningkatkan
disiplin diri juga mendapatkan ganjaran pahala seperti sabda Rasululah SAW :
“Sholat di Masjidku lebih utama dari 1000
sholat ditempat lain, kecuali di Masjid Haram, lebih utama 100.000 kali.” (HR.
Ahmad, Ibnu Huzaimah dan Hakim).
Hari terus berlalu dan tak terasa sudah hampir seminggu
berada di Madinah….
Dan alhamdulillah sudah 8 kali aku berdo’a didalam Raudhah….
Aku mendengar pengumuman yang diberikan oleh panitia
perjalanan hajiku…
Bahwa mereka akan mengadakan kunjungan ketempat
bersejarah……
Mereka juga akan mengunjungi Masjid Quba, Jabal Uhud,
perkebunan kurma
dan Jabal Magnet serta tempat percetakan kitab Al-Qur’an….
Oleh karena itu jemaah diminta kumpul jam 7 pagi didepan
hotel setelah sarapan….
Sehingga dapat kembali ke hotel sebelum waktu Zhuhur
menjelang…..
------------------------------------------------------- Bersambung
No comments