Breaking News

KISAHKU MENUJU BAITULLAH II - BAGIAN 5 : PENGALAMANKU BERIKUTNYA....


“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik.”  (Q.S. An-Nahl : 125)

“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa.” 
(Q.S. Al-Maidah : 2)


Setengah jam kemudian akhirnya kami sampai ditempat penginapan….
Penyelengara haji travelku mulai mengatur pembagian kamar…
Aku dapat tempat dilantai 3 bersama 4 rekanku…
Berarti kami sekamar berlima…….
Karena 2 orang teman sekamarku belum datang…
Maka aku dan temanku dapat memilih tempat tidur…
Aku pilih dekat jendela dan temanku dipojok dekat AC windows…
Jadi kami pikir tak akan kena udara AC secara langsung….
Setelah itu kami semua berganti pakaian dan berbenah…..
Kutaruh koper didepan tempat tidur yang kupilih dan setelah itu aku turun ke bawah
untuk santap malam bersama……

Setelah santap malam aku kembali untuk istirahat setelah perjalanan yang cukup melelahkan…
Tapi aku terkejut…
Karena tempat tidur dan temanku di pindahkan oleh 2 orang yang terlambat datang sebelumnya……
Aku hanya geleng-geleng kepala melihat mereka melakukan itu semua
tanpa terlebih dahulu bicara…
Terlebih mereka sudah lebih tua dariku….
Temanku yang juga baru tiba langsung teriak…. “Loh kok dipindah?”
Tetapi orang itu tetap terdiam saja walau sudah disindir tapi tetap tak merasa…..

Ah, sudahlah pikirku... sama saja yang penting bisa istirahat segera..
Lalu aku pindahkan koperku ke tempat tidur nomor 2 dari pintu
dan temanku disebelahku di tempat tidur nomor 3-nya…
“Aku sedang ibadah dan tak perlu meributkan hanya soal posisi tempat tidur….
Insya Allah ini jadi lebih baik buatku…….” ucapku dalam hati….

Aku pasang alarm untuk bangun jam 3 pagi, setelah itu aku ambil selimut…
Kemudia berdoa dan memejamkan mata…..
Kurasakan kakiku pegal-pegal, sehingga kucoba luruskan dan rentangkan…..
Untuk melancarkan peredaran darah ke kakiku…
Alhamdulillah rasa pegalnya mulai tak terasa….
Sehingga tak lama kemudian akupun dapat tertidur pulas…...
Alarm berbunyi, aku paksakan untuk bangun dan mandi…
Itupun ternyata masih harus mengantri….

Setelah mandi aku turun ke bawah untuk sholat Tahajud di Mushollah…
Ternyata sudah banyak jemaah yang kumpul disana…
Setelah sholat Tahajud kemudian aku sempatkan diri untuk mengaji…
Sambil menunggu waktu subuh menghampiri….
Menurut program acara yang diatur oleh panitia…
Kemungkinan kami semua akan tinggal seminggu disana….
Dengan mendapatkan tausiyah setiap harinya setelah sholat wajib sebagai bekal diri…
Sehingga lebih dapat mendalami hal-hal yang menyangkut ibadah haji ini..
Dan masalah-masalah hukum atau aturan agama yang belum diketahui…
Semua itu dapat ditanyakan dan dipelajari…
Yang lebih utama, penyelengara haji dapat mengantarkan kami ke Masjidil Haram….

Pernah suatu malam aku terkejut dan terbangun…
Temanku yang tidur di tempat tidur no. 1 membangunkanku dan menyalahkan lampu….
"Hayo bangun siap-siap subuh, sudah jam 3 lewat nih.. Aku sudah mandi, gantian sana…” katanya dengan bangga….

Aku kaget dan terbangun… tak biasanya aku kelewatan seperti ini….
Apalagi tak terdengar suara alarm yang kupasang…..
Lalu aku ambil jamku dan melihatnya dengan teliti….
Sungguh aku juga terkejut, maka aku ambil Hp ku untuk memastikan waktunya…
Ternyata sama dan benar baru jam 1 pagi….. Astagfirullah…..
Lalu aku bilang : “Eh penonton! Baru jam 1 pagi nih, masih lama, mau kemane…?”
Lalu pak tua itu melihat jamnya…. Eh  ternyata jamnya yang ngaco….
“Ya Allah…. Mane udeh mandi….lagi..” keluhnya
“Udah tidur lagi atau sholat Tahajud sana …..” kataku….
Temanku yang tidur dan terbangun mendengar hal ini jadi tertawa….
Sehingga hal ini menjadi bahan guyonan keesokan harinya…
Akupun juga suka tertawa sendiri kalau mengingatnya….

Aku pergi bersama rombongan menuju Baitullah…
Kembali aku diminta untuk didepan memandu jemaah untuk thawaf…
Aku hanya berdo’a dalam hati saat itu :

“Ya Allah...
Jika Engkau menjadikan aku seorang pemimpin...
Jadikanlah aku pemimpin yang bijak....
Yang dapat membawa berkah dan manfaat bagi mereka yang kupimpin…
Aamiin”

Alhamdulillah… Aku selalu dapat melakukan thawaf dengan mudah…
Sampai-sampai jika aku thawaf sunnah sendiri atau berdua dengan temanku….
Aku dapat sentuh dinding Ka’bah pada bagian yang disarankan..…
Hanya saja aku tak dapat memcium Hajar Aswad saat itu…
Karena ketika kudekati, manusia bagaikan lupa daratan…
Mereka dorong-dorongan…
Sehingga sangat membahayakan, karena jika kepala masuk ke dalam lubang Hajar Aswad…
Sementara diluar manusia dengan kasar saling mendorong…
Dapat berakibat patah leher bisa terjadi….

Aku ingat bahwa jika thawaf jangan sampai menyakiti orang lain…
Apalagi dorong-dorongan sampai terjatuh…
Karena mereka juga saudara…
Maka aku berucap dalam hati :

“Ya Allah… Jika aku paksakan berebut masuk kesana, 
berarti aku akan seperti mereka…
Aku dapat meyakiti orang lain…
Ya Allah, berikan aku kesempatan mencium Hajar Aswad dilain hari…”

Karena pengalamanku tertinggal oleh rombonganku…
Sehingga hal ini membuatku jadi hafal jalan dan tata caranya dengan baik….
Apalagi dapat kesempatan hampir setiap hari pergi ke Masjidil Haram…
Jadi aku tak sia-siakan waktuku untuk dapat melakukan sunnah thawaf…
Mengunjungi tempat-tempat mustajab untuk melakukan do’a…
Pernah didepan Ka’bah dekat pada Multajam aku sholat sunnah dan berdoa….
Aku berdo’a untukku dan keluarga…
Aku berdo’a untuk orang tuaku…
Lalu aku buka catatan titipan do’a saudaraku dan teman-temanku
yang kemudian kubacakan satu persatu…
Kudo’akan sesuai keinginan mereka masing-masing…..
Lalu aku juga do’akan juga teman-temanku yang kuingat, 
walau mereka tidak menitipkan do’a kepadaku….
Sampai aku berdo’a agar Allah SWT memanggilnya semua
untuk dapat melakukan ibadah haji seperti halnya diriku….
Setelah itu aku baca do’a Kanzul Arsy …
Dan terakhir kubacakan do’a Akasah ….

Pada saat aku berdo’a aku melihat orang-orang disekitarku di usir oleh Askar…
Karena dianggap menggangu jalan…
Sampai tinggal aku sendiri…..
Tetapi aku tidak beranjak dan tetap ditempat….
Dengan tetap berkomunikasi dengan Allah SWT melalui do’a….
Askar tersebut tak berani mengusir atau mendekatiku….
Dia hanya memandangku entah kenapa aku tak tahu.….
Karena mungkin dia melihat keseriusan dan kekhusuanku….
Sampai akhirnya selesai dan aku mengucapkan amin….
Askar tersebut baru mendekatiku dengan ramah dan berkata “Sudah haji..?”
Aku bilang : “Sudah, terima kasih…” lalu aku pergi dari tempat itu….

Aku ingat pesan ibuku untuk menyempatkan diri berdo’a di pancuran mas…
Karena berdoa disitu akan dikabulkan segala keinginan kita,
termasuk untuk keberhasilan didunia….
Lalu aku berjalan menuju Hijir Ismail….
Aku ingin sholat sunnah dan berdoa disana…
Aku dekati tempat tersebut dan meminta Askar memberikankanku kesempatan dengan isyarat…
Lalu seorang arab yang aku tidak kenal yang berdiri di batas tembok dan agak jauh dariku berkata dengan keras sambil melihatku: “After haj!”
Aku tertegun, “siape nih orang…….? Tapi aku coba pahami maksudnya….
“Oh, mungkin aku dapat kesananya setelah haji selesai….” Pikirku…
Lalu aku pergi meninggalkan tempat tersebut….

Aku melihat ada orang membawa Al-Qur’an ke dalam Masjidil Haram..
Maka aku teringat pesan temanku…
Maka aku belikan 6 buah kitab suci Al-Qur’an untuk aku wakafkan dan niatkan untuk…
Diriku..Istriku..Anak-anaku…dan Temanku…
Lalu aku bawa ke Masjidil Haram untuk kutaruh ditempat jemaah suka membacanya…
Agar amalan pahala tetap mengalir walau ku telah kembali ke tanah air.….

Pernah aku tertingal rombongan bis bersama temanku….
Sehingga aku menelpon mutawib travelku dan aku disuruh menunggu
disuatu tempat yang disarankan..
Ternyata tidak hanya aku dan temanku…
Ada beberapa orang juga ketinggalan bus sepertiku…
Malah ada seorang ibu yang terpisah suaminya….
Sehingga aku harus menunggu….
  
Waktu menunggu teman mengambil kamera dan berfoto…
Padahal aku lihat didepannya ada Askar sedang berjaga….
Maka Askar tersebut langsung mengambil kameranya….

Dia terkejut dan mohon untuk dikembalikan kameranya tapi Askar itu tetap menolak..
Temanku sampai meminta memelas dan akhirnya dia mau ambil memorinya saja….
Temanku tambah khawatir, karena sudah banyak gambar yang diambilnya….
Lalu aku dekati dan bilang : “Sir, why don’t you just delete the picture he just took it?”
Askar itu memandangku dan dia bertanya dari mana? Lalu aku bilang dari Indonesia….
Akhirnya dia setuju dengan usulanku dan menyerahkan kameranya kepadaku
untuk dihapus foto yang baru diambilnya….
Anehnya mutawib tersebut malah menghindar dan bukan membantu…
Lalu kutanyakan hal itu, tetapi aku terkejut dengan penjelasannya yang diluar dugaanku.….
Aku hanya terdiam dan menggelengkan kepala…..
“Kok bisa begitu, yah…..” ucapku dalam hati.

Setelah sekian lama menungu tetapi tak kunjung tiba….
Akhirnya diputuskan untuk kembali ke penginapan….
Ada jemaah haji yang satu rombongan dengan travelku bernada tinggi…
Dia marah-marah dan berkata akan komplain kepada pemimpin travelnya…
Karena masalah koordinasi dan penjemputan sehingga mereka jadi ketinggalan…
Aku hanya mendengarkan, karena tidak ingin terpancing emosi…
Sampai di tempat tunggu dan berbeda dengan tempat tunggu bis sebelumnya…

Aku teringat sesuatu, maka aku segera sampaikan kepada Ibu itu :
“Bu, sebelumnya kita tunggu bis disana, mungkin bapak tungu disana…..
Coba saja dilihat dahulu… Insya Allah ketemu…”
Lalu ibu itu pergi diantar temannya dan Alhamdulillah ketemu…
Ibu itu sangat berterima kasih kepadaku….
Tapi aku bilang : “Berterima kasihlah kepada Allah…
Karena aku hanya ingat sesuatu dan disampaikan ke ibu…”
 Lalu ibu itupun bersyukur kepada Allah SWT….
“Alhamdulillah…..”

 
     Salah satu pintu keluar dari Masjidil Haram yang
     dijadikan tempat untuk kami berkumpul  sambil menunggu bis

Setelah itu kami menyewa mobil menuju tempat penginapan…
Dijalan saya hanya mengingatkan kepada jemaah yang komplain :
“Apa yang kita alami barusan membuktikan bahwa hal ini terjadi diluar dari rencana yang kita harapkan… Walaupun semua sudah kita rencanakan…..
Tetapi ketahuilah didalamnya banyak hikmah yang kita dapat petik…
Oleh karena itu kita usahakan harus terus bersabar, sehingga kita dapat berfikir dengan baik….
Mungkin kejadian tadi adalah bagian dari rencana Allah yang kita tidak tahu maksudnya…
Mungkin ini juga bagian dari ujian ibadah haji kita untuk melatih kesabaran
untuk mencapai kemenangan…
Insya Allah dengan kesabaran semuanya akan berakhir dengan baik……
Sayang jika sudah kita usahakan sejauh ini untuk ibadah haji…
Tetapi rusak hanya masalah sekecil ini…”


------------------------------------------------  Bersambung

No comments