Breaking News

KISAHKU MENUJU BAITULLAH II - BAGIAN 6 : JALAN MENUJU ARAFAH


“Katakanlah, adakah sama orang-orang yang mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima pelajaran.” (Q.S.  Az-Zumar : 9)


Persiapan untuk haji mulai tiba, para pembimbing mulai intensif memberikan ceramah
mengenai sekitar keadaan di Mina dan Arafah….
Mereka mulai banyak bercerita tentang pengalaman disana….
Sangat mendebarkan dan membuatku was-was saat itu….
Terutama berkenaan dengan kamar mandi yang menjadi satu dengan tempat buang hajat…
Ribuan orang dan bahkan jutaan orang akan kesana…
Dan menggunakan kamar mandi yang sama….
Walau sudah diatur tempatnya dan jumlah yang cukup katanya……….
Tetapi tetap harus sabar mengantri…….

Aku terbayang toilet umum yang ada Indonesia……
Yang kondisinya sangat memprihatinkan….
Terlebih jumlah manusia di Mina dan Arafah yang akan menggunakannya…
Dengan setiap kamar mandi mempunyai 3 fungsi yang sama….
3 in one…..

Untuk tidur ditenda dan mengantri makan hal yang biasa bagiku….
Karena aku suka berkemah dulunya….
Tetapi untuk yang satu ini…….….
Aku hanya bisa pasrahkan diri….
Aku berusaha menenangkan pikiranku…..
Aku bayangkan masa mudaku…
Ketika ikut berkemah…
Ketika ikut latihan semi tentara…
Aku bisa melewatinya walau dihutan tanpa kamar mandi…
Dan hanya ada sungai atau kali…
Dengan tidur diatas rumput dengan beralaskan sehelai plastik….
Dan makanpun harus mengantri…..
Masa untuk ibadah haji ini aku tak bisa….?
Kuyakinkan diriku…..
Lalu aku berdo’a….
“Ya Allah….
Lancarkan dan Mudahkan Ibadah hajiku….”
Aku mantapkan langkahku dan yakinkan diriku….
Bahwa aku pasti bisa!

Sore harinya aku mendengar ceramah agama…
Disitu aku baru mengeathui apa itu arti Sa’i…. Safa… dan Marwah….
Sa’i artinya Usaha….
Safa artinya Ikhlas….
Marwah artinya Puas…..
Jadi : Berusaha dengan iklhas akan mendapatkan kepuasan….
Alhamdulillah aku dapat kata kunci yang membangkitkan motivasi…
Sehingga hal ini kujadikan rumus pribadi….
Perjalanan ke Minapun akan dimulai…
Seperti perintah para pembimbingku agar hanya membawa koper kecil….
Dengan isi sesuatunya yang dianggap perlu….
Kemudian koper besar bisa ditinggalkan……

Pada suatu ketika setelah kuliah subuh dan dilanjuti dengan sarapan pagi
Aku keluar lewat pintu samping belakang ruang makan…
Kulihat ibu-ibu ambil batu kerikil untuk persiapan lempar jumrah….
Lalu kudekati dan kutanyakan :
“Mengapa mengumpulkan batu-batu sekarang dan kenapa disini bu?”
Lalu ibu itu menjawab “Biar gampang de… Memang tidak boleh?”
Aku tersenyum dan menjawab : “Boleh-boleh saja… tapi bukankah ketika kita ibadah haji berarti kita juga mengikuti tata cara yang diajarkan oleh Rasulullah?
Seperti napak tilasnyalah bu….. Jadi lebih adhol jika kita mengumpulkan batu pada tempat seperti yang dilakukan oleh rasulullah, yang berarti kita dapat sunnahnya juga……” Ibu–ibu itu terdiam dan ragu untuk meneruskannya aku hanya mendengar sepotong kalimat :
“Gimana nih? Kok ustadz kita tidak kasih tahu….” Aku hanya tersenyum
dan meninggalkan ibu-ibu itu untuk kembali ke kamar untuk istirahat….

Saatnya mulai keberangkatan ibadah haji….
Semua jemaah bersiap diri….
Akupun mandi dan bersihkan diri…..
Kemudian menyiapkan pakaian Ihram dan baju pengganti…
Serta segala perlengkapan pribadi…….
Setelah semua siap, kami menuju bis yang telah disediakan…

Bis yang membawa Jemaah terlebih dahulu keluar dari kota Mekah…
Kemudian setiba diluar kota mekah, maka niat haji baru kami ucapkannya….
Yang berarti semua pantangan Ihram dimulai….
Bis pun mulai kembali berjalan menuju kota Mekah….
Labaika Allahumma labaika….
Labaik laa syarikala kalabaika…
Innal hamda wani’mata laka wal mulka..
Laa syarikala…….

Kami semua menuju Masjidil Haram untuk thawaf…
Seperti biasa aku didepan membuka jalan bersama temanku…
Sangat ramai pada saat itu, tapi Alhamdulillah jalan terbuka bagi kami…
Pandanganku selalu ke Baitullah….
Aku mohon agar pandangan ini tetap ada dalam pikiran dan hatiku…
Agar setiap sholat 5 waktu seakan Baitullah dihadapanku….

Ya Allah…
Jangankan Kau rubah perasaan ini yang haus akan kedekatan denganMu..
Jangan Kau jauhkan hati dan pikiran ini untuk dekat denganMu…
Jangan kau hapus pandangan dan ingatanku  akan wujud Baitullah yang ada dihadapanku…

Ya Allah..
Jadikanlah mata ini selalu melihat rumahMu…
Dimanapun hamba melakukan ibadah kepadaMu….
Aamiin..

Disetiap waktuku aku sempatkan untuk selalu bisa sholat di dalam Masjidil Haram…
Dan mengahindari sholat di pelataran Masjidil Haram
Karena perasaan ini belumlah puas jika belum melihat Ka’bah…
Sungguh tak ada rasa bosan untuk dekat dengannya…
Sungguh aku ingin selalu melihatnya…
Sungguh timbul rasa ingin kembali….…
Walaupun untuk melihat dan mendekatinya penuh perjuangan…
Tapi kudapatkan kenikmatan iman yang tiada tandingan…..

Ya Allah…
Dengan izinMu, sungguh aku ingin dapat setiap tahunnya kembali kesini…
Baik melaksanakan umrah ataupun haji..
Baik dengan keluarga ataupun bersama saudara…
Baik sendiri ataupun bersama istri….
Aamiin ya Robbal alamiin….

Setelah thawaf, seperti halnya umrah, aku sholat dibelakang makam Ibrahim…
Begitu banyak jemaah dari seluruh dunia disana…
Kadang untuk sholatpun harus bergantian dan berjaga…
Agar ketika sujud tidak terinjak dan terlangkahi jemaah ….

Lalu kami Sa’i bersama dari Safa ke Marwah...
Yang mencerminkan suatu dinamika kehidupan yang luar biasa….
Yang mencerminkan tujuan manusia  yang ingin mencapai tingkat kepuasan…
Yang semuanya harus dimulai dengan usaha dan keihklasan….

Setelah Sa’i terus tahalul…
Kemudian selanjutnya kami menuju Mina sebelum ke Arafah….
Untuk mabit dari Mina sehingga mendapatkan sunnahnya…

Selama di Mina kulihat telah diatur semua pembagian tendanya…
Tenda besar dengan AC didalamnya….
Diluar dibentengi dengan pagar pembatas besi…
Dan ada penjaga yang senantiasa mengawasi…

Diluar pagar banyak jemaah yang datang untuk melaksanakan ibadah haji secara mandiri…
Memang mereka bukan dari Indonesia….
Tetapi semangatnya begitu luar biasa….
Mereka bawa tenda dan segala perlengkapan pribadi sendiri….
Sebagian ada yang buka tenda dipinggir jalan yang banyak dilalui orang…
Sebagian lagi mendirikan tenda dipinggir tebing …

Banyak juga yang berteduh dan tidur dipinggir jalan…..
Sungguh sangat memprihatinkan….
Sementara didalam pagar jemaah lain sangat berkecukupan…
Bahkan kupikir sangat berlebihan….

Kenapa kubilang demikian….
Karena banyak kulihat makanan yang mubazir tidak termakan…
Mereka hanya nafsu karena harus mengantri panjang…
Sehingga mengambil makanan tidak pikir panjang…
Lalu ketika dimakan ternyata rasanya kadang tak karuan…
Sehingga jadi tak termakan…
Dan yang sangat menyakitkan…
Makanan itu sampai dibuang di pingir jalan…

     Mina di pagi hari dan diluar pagar pembatas tenda

Sungguh sangat disayangkan hal ini terjadi …
Apalagi pada saat sedang melaksanakan ibadah haji….
Yang seharusnya mubazir dihindari….
Tetapi malah kebalikannya yang terjadi…
Seharusnya mereka mengambil secukupnya sesuai porsi….
Jika kurang mereka bisa antri kembali….
Suatu pemandangan yang kontras terjadi….
Jemaah didalam pagar serba berlebihan….
Jemaah diluar pagar serba pas-pasan atau bahkan kekurangan….


     Suasana didalam tendaku di Mina

Di Mina memang kudapati harus antri untuk ke kamar mandi…
Tapi tidak seburuk yang kubayangkan….
Tempatnya cukup bersih dan tidak begitu bau…
Lain halnya jika kamar mandi yang ada diluar pagar….
Karena untuk umum sehingga kurang diperhatikan…

Aku usahakan untuk tidak batal wudu…
Jika batal kucepat kembali berwudhu….
Karena waktu di Mina aku gunakan waktu untuk mengaji dan bedo’a…
Walau kadang kuselingi dengan silaturrahmi dengan berdiskusi sesama jemaah…

Ada sebuah fenomena luar biasa menurutku disana…
Aku perhatikan sekelilingku bahkan keluar sampai tempat sampah….
Dengan begitu banyak manusia dengan sisa makanan dimana-mana…
Tetapi tak seekor lalat-pun kutemui disana…….

Aku pernah antri diluar pagar kamar mandi umum untuk ambil air wudhu….
Karena saat waktu magrib akan tiba sehingga kupilih tempat yang terdekat dengan tendaku…
Didepan ada orang sedang mencuci baju ihramnya….
Kemudian yang satunya ingin berwudhu sepeti diriku…
Sehingga orang itu mengalah dan memberikan kami waktu untuk berwudhu….
Tetapi orang itu tetap diam didepan keran dan tak mau beranjak jalan…
Sehingga kami harus bergantian…
Pada saat orang itu sedang mengucek bajunya…
Air keran tak digunakan dan orang disamping kiriku langsung ambil air wudhu…
Ketika tangannya diangkat, tanganku yang masuk untuk ambil air wudhu dan kemudian ketika tanganku diangkat, orang arab itu menyiram bajunya dan seterusnya …..
Sehingga satu keran untuk bertiga….

Aku selalu tersenyum ketika mengingatnya….
Aku mendapatkan suatu pelajaran yang berharga di Mina…..…
Sikap sosial dan tenggang rasa serta rasa sabar digembleng disana….
Sehingga menghilangkan rasa was-wasku dan kudapati suatu kebersamaan disana…

Ternyata kuncinya ketika disana hanya jalani apa adanya dan nikmati saja keadaannya…
Tidak perlu menahan-nahan kalau mau buang angin ataupun lainnya….
Hanya perlu mengatur waktu ketika harus berwudhu sebelum sholat wajib tiba….
Dengan tetap menjaga pikiran dan hati untuk positif dan terbuka….

Besok tangagal 9 Dzulhijah adalah waktu kami wukuf di Arafah….
Maka para jemaah diminta untuk istirahat segera…..
Karena lewat tengah malam direncanakan akan berangkat menuju kesana….
Dengan bis jemputan yang sewaktu-waktu tiba….

----------------------------------------- Bersambung

No comments