Breaking News

KISAHKU MENUJU BAITULLAH II - BAGIAN 7 : KULIHAT BUTIRAN CAHAYA..............


Dari Abu Hurairah ra, Ia berkata, “Rasulullah bersabda, sesungguhnya Allah berfirman : Barang siapa yang memusuhi kekasihKu maka Aku menyatakan perang kepadanya. Sesuatu yang paling Aku sukai yang dikerjakan oleh hamba-Ku untuk mendekatkan diri adalah melakukan apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan tidak henti-hentinya mendekatkan diri dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, Aku adalah telinga yang ia gunakan untuk mendengar, Aku adalah mata yang ia gunakan untuk melihat, Aku adalah tangan yang ia gunakan untuk memukul, Aku adalah kaki yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon kepadaKu, niscaya Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan kepadaKu niscaya aku melindunginya.” (HR. Bukhari)


Sebelum sholat subuh tiba, bis jemputan tiba…
Para jemaah yang sudah siap segera menaikinya….
Dalam perjalanan kami berdoa sebagaimana yang dianjurkan dalam buku petunjuk…..
Dan ustadz pembimbing pun memimpin do’a tersebut….

Sebelum tiba aku teringat akan tausiyah yang diberikan….
Bahwa di Arafah Allah SWT akan turun dan membanggakan umatnya kepada Malaikat…
Maka akupun berdo’a :

Ya Allah…
Engkau yang kuasa atas segalanya…
Engkau yang mengatur segala kehidupan didunia…
Engkau yang menghidupkan dan mematikan…
Engkau dapat mengangkat dan merendahkan derajat manusia semudah manusia memejamkan mata…
Sungguh aku pasrahkan diri ini atas segala ketetapanMu…..
Berikanlah ketetapan yang baik untukku…

Ya Allah..
Sungguh aku tak mungkin dapat melihatMu…
Karena Nabi Musapun pingsan begitu terkena cahayaMu…
Apalagi aku…..
HambaMu yang banyak dosa dan kekhilafan…
Hanya Rasulullah SAW sajalah atas izinMu dapat melihatMu…

Ya Allah…
Sungguh kuyakini Kau akan hadir di Arafah…
Oleh karena itu berikan hamba petunjuk agar kiranya hamba dapat merasakan kehadiranMu…
Sehingga hamba dapat merasakan begitu nikmatnya dekat denganMu….
Sehingga kerinduan akan selalu hadir dihatiku….
Dan dapat lebih meningkatkan ketaqwaanku….

Ya Allah..
Perkenankanlah do’aku…
Dan maafkanlah aku, jika hal ini diluar dari kapasitasku…..
Aamiin ya Robbal alamiin….

Ketika saat subuh akan tiba rombongan sampai di Arafah…
Lalu kami semua sholat berjamaah…
Pagi harinya aku berjalan keluar tenda…
Berkeliling untuk melihat suasana di Arafah…
Aku melihat banyak yang naik ke puncak bukit berbatuan…
Walau hal ini tidak dianjurkan….

Mereka melakukan sholat diatas sana…
Dan berdoa dengan penuh harapan..

Aku berharap dapat bertemu dengan mertuaku disana…
Atau setidaknya dengan teman-temanku dari Jakarta…
Tetapi sudah jauh aku melangkah, tak kutemukan mereka….
Sehingga kuputuskan untuk kembali ke tenda…..

Setelah sarapan pagi, aku sholat dhuha…
Kemudian aku berdoa seperti biasa….
Kubaca do’a wukuf di Arafah sesuai buku petunjukku…
Aku juga buka catatan do’a yang dititipkan teman-temanku…
Dan semua aku bacakan lagi  satu persatu….
Lalu aku lanjutkan dengan doa Akasah dan Kanzul Arsy ….
Tak terasa air mata menetes dan membasahi wajahku….
Setelah itu akupun mengaji….

Menjelang sholat Dzuhur tenda mulai direntangkan…
Untuk dibuat sebagai tempat sholat berjamaah…

Suara Adzan dikumandangkan…..
Jemaah berkumpul dan sholatpunpun dilaksanakan…
Setelah sholat, do’a pun dipanjatkan…..
Yang kemudian Khutbah Arafah dilakukan…
Kami semua mendengarkan dengan penuh keyakinan…

Setelah selesai kami beristirahat untuk makan siang…
Sambil menunggu waktu Ashar menjelang….
Tetapi para jemaah tetap dianjurkan untuk terus mengisi waktunya dengan berdo’a dan zikrullah…
Agar apa yang diharapkan dapat terkabulkan….
Walau sebagian ada juga yang istirahat karena kelelahan…

Setelah waktu sholat Ashar lewat dan jemaah telah melaksanakan kewajibannya…
Semua jemaah diminta keluar tenda untuk do’a seperti yang dianjurkan…
Ustadz pembimbing memimpin do’a dengan mengadahkan tangan dan pandangan ke langit…
Kami semua mengikutinya dengan mengamini dan mengadahkan tangan dengan pandangan kelangit….

Aku terus memandangi langit yang cerah saat itu…
Dengan sesekali memohon kepada Allah mengabulkan segala do’a yang kupanjatkan…
Kesedihan dan keharuan tak terbendungkan…
Seperti halnya ustadzku yang memimpin do’a….


Lalu tiba-tiba aku melihat seperti ada butiran cahaya jatuh bertebaran diatas kepalaku…
“Apa ini ..?” Tanyaku dalam hati….
Lalu aku pikir mungkin kacamataku yang kotor, sehingga kulepaskan dan bersihkan…
Lalu aku kenakan kembali dan melihat keatas kembali….
Tetapi masih kulihat butiran cahaya itu bertebaran……
Subhanallah……....

“Ya Allah…..
Inikah bukti keberadaanMu di Arafah yang Kau berikan kepadaku?“
Ucapku bertanya dalam hati….

Aku terharu dan kemudian tersenyum….
Alhamdulillah ….
Aku sangat bersyukur dengan apa yang kulihat  saat itu…
Karena Allah menunjukkan kebesaranNya kepadaku…
Ini adalah pengalaman yang paling luar biasa bagiku…
Sehingga tak berhenti ucapan rasa syukur dibibirku…….

Aku berharap ada jemaah yang lain yang juga dapat melihat apa yang kulihat..
Karena setelah aku bersihkan kacamata dan kembali berdoa…
Dengan mengahadapkan wajah keatas langit dan tersenyum ada yang melihatku…
Tetapi dia bingung dengan pandangan dan senyumku....
Sehingga dia memalingkan wajahnya ke arah yang sama denganku….
Keatas langit yang tak berujung… 

Waktu magribpun tiba….
Kami semua kembali ke tenda untuk sholat berjamaah..
Kemudian makan bersama….
Setelah itu istirahat sambil bercengkrama untuk menunggu bis jemputan tiba….


     Di Arafah setelah Wukuf

Suasana di Arafah begitu beda dengan di Mina….
Di Arafah bagiku begitu tenang dan menyenangkan….

Lewat tengah malam bis penjemput tiba untuk menuju ke Mudzalifah…..
Guna mengumpulkan batu kerikil sebanyak 70 buah….
Sebelum kembali ke Mina untuk melakukan kewajiban berikutnya…
Untuk melempar  Jamrah pada tanggal 10 Dzulhijah…………………….
Akupun naik dan duduk didalamnya….
Tetapi kurasakan sesuatu yang lain di hati ini…
Belum juga bis berangkat, tapi rasa rinduku sudah menjelma untuk dapat kembali ke Arafah…
Sehingga aku langsung berdo’a….

Ya Allah…
Sungguh aku ingin setiap tahun dapat hadir disini…
Baik itu Umrah ataupun Haji…
Oleh karena itu berikan hambaMu rezeki…
Agar setiap tahun dapat kembali kesini…
Bersama Istri…
Bersama Anak-anak..
Bersama Orag tua…
Ataupun jika memang masih harus sendiri…
Tetapi aku ingin mereka juga dapat hadir disini….
Sehingga dapat melkasanakan kewajiban…
Dan merasakan kenikmatan iman seperti yang hamba rasakan…
Oleh karena itu panggilah mereka, sebagaimana Kau telah memanggil hamba…
Amin ya Robbal alamin…..

Aku sempatkan sholat Tahajud di Mudzalifah sebelum mengumpulkan batu untuk jumrah….
Aku berdoa untuk keselamatan, kebahagian, kesehatan dan keharmonisan
orang tua, keluarga dan saudaraku….

     Suasana di Mudzalifah pada saat lewat tengah malam ketika 
     kami mengumpulkan batu

Banyak jemaah yang mengumpulkan batu sangat kecil-kecil dan pipih menurutku…
Tetapi aku tidak…
Aku pilih batu tidak terlalu kecil dan tidak besar…..
Sedang saja menurut ukuranku….
Aku gengam batu itu dan jika kurasakan cukup berat dan tak akan melayang
jika dilontarkan, maka aku ambilnya….
Karena aku khawatir jika batu terlalu kecil dan pipih akan melayang ketika dilontarkan….
Dan sayang jika sampai tak mengenai dinding ataupun masuk lobang…
Sehingga harus mengulang….


------------------------------------------  Bersambung

No comments