Breaking News

KISAHKU MENUJU BAITULLAH II - BAGIAN 8 : BOTAK SUDAH KEPALAKU....


“Seorang hamba Aku sehatkan tubuhnya dan Aku perluas baginya mata pencahariannya dan berlalu lima tahun tidak berhaji kepada rumahKu, maka dia akan kehilangan (pemberianKu)” (HR. Al Baihaqi)

“Barangsiapa yang memiliki bekal dan kendaraan (biaya perjalanan) yang dapat menyampaikannya ke Baitillahil Haram dan tidak menunaikan (ibadah) haji, maka tidak mengapa baginya wafat sebagai orang Yahudi atau Nasrani.” (HR. Attirmidzi dan Ahmad)                                                                                                        

Rasulullah SAW menyambut orang pergi haji :
“Semoga Allah menerima hajimu, mengampuni dosamu dan mengganti ongkosmu (biaya-biayamu)” (HR. Adiinuuri)


Setelah tiba di Mina dan melaksanakan sholat subuh…
Kami semua berkumpul untuk melontarJamrah….
Kami berjalan sepanjang kira-kira 2 kilometer dengan melewati Terowongan Mina….
Suara kipas angin raksasa terdengar bergemuruh dengan jelas…
Yang dipasang diatas terowongan untuk mendorong angin keluar…….
Sehingga sirkulasi udara dapat berjalan lancar dan baik…
Hanya saja terlihat agak berdebu…
Sehingga jemaah diajurkan untuk menggunakan masker sebagai perlindungan….


     Suasana di Terowongan Mina

Aku lihat begitu banyak jamaah disana yang ingin melontar Jumrah…
Dari segala penjuru arah mereka menuju tempat yang sama….
Didekat pintu masuk dijaga oleh para tentara…
Yang mengatur arus masuk jamaah menuju kesana…
Jejak kaki dan lafadz talbiyah terus menggema..…
Sehingga begitu semangat aku berjalan kesana…

     Jemaah dari segala penjuru arah yang ingin melontar jumrah

Labaika Allahumma labaika….
Labaik laa syarikala kalabaika…
Innal hamda wani’mata laka wal mulka..
Laa syarikala…….

Aku dan rombonganku diatur tentara untuk masuk melalui ke lantai dua….
Alhamdulillah tidak terlalu ramai ketika disana….
Sehingga kami semua bisa mendekat…..
Dan dapat melemparkan batu dengan cermat…..

Bismillahi Allahu Akbar……..
Satu persatu kami lempar batu itu….
Aku dengan semangat melempar batu satu persatu sampai mengenai dinding….
Dan kulihat hampir semua batuku pecah ketika menghantam dinding…
Mungkin karena terlalu kencang aku melempar….
Tapi aku pastikan bahwa pecahan batu itu tak sampai terlempar keluar….
Karena berbahaya jika sampai mengenai orang yang ada di sekitar…..

Ada 3 tempat lemparan batu…
Yakni Jamrah Ula, Wustha dan Aqabah….

    Salah satu jamarat tempat para jemaah melontar Jumrah

Yang kami harus lempar batu setiap tempatnya sebanyak 7 buah batu..
Dengan batu yang dilempar satu persatu…
Dan tidak boleh sekaligus dilemparkan 7 buah batu itu….
Jika itu dilakukan makanya hitungan akan tetap satu….
Dengan disetiap lemparan harus mengenai dinding jamarat
atau setidaknya masuk kedalam lobang jamarat..
Jika tidak maka harus melontar lagi untuk dilengkapi agar lontaran terhitung 7 buah batu …….
Oleh karena itu harus dipastikan bahwa lemparan batu itu mengenai dinding jamarat
atau setidaknya masuk ke lobang jamarat…

Setelah kami melontar Jamrah Aqobah sebanyak  7 buah batu lemparan….
Kami kemudian berjalan kembali ke tenda……
Dengan demikian larangan ihram telah berakhir….
Maka kami dapat berganti pakaian biasa…

Anehnya 3 hari aku tidak mandi…
Dan gosok gigi hanya dengan kumur dan kayu siwak…
Dan kadang keringat membasahi tubuh karena perjalanan jauh…
Tetapi badanku tak lengket….
Rambutku tak gatal…
Dan mulutku tak bau….
Subhanallah…….

Setelah dinyatakan larangan ihram telah selesai…..
Aku langsung ambil pakaian pengganti dan mandi…
Kemudian sholat dhuha dan sujud syukur didalam tenda…
Karena dapat melalui semuanya dengan baik dan mudah….
Dan dapat melakukan setiap rukun, wajib dan sunnah….
Kini ibadah hajiku hanya tinggal satu kewajiban lagi…
Yakni Thawaf Ifadhah dan Sa’i…..…..

Setelah selesai sholat dhuha dan sujud syukur aku keluar tenda….
Aku lihat banyak pedagang dipinggir jalan….
Banyak dari mereka yang mengerti bahasa Indonesia…
Kalau tidak, kita cukup tunjukan barang yang kita tuju…
Dan pedagang akan sebutkan harganya….
Ada juga orang Indonesia yang berjualan disana…
Rata-rata mereka menjual Tasbih dari kayu Kokoa….

Aku juga bayak melihat tukang cukur kagetan….
Karena sebelumnya aku tidak melihat ada mereka disana….
Tapi aku khawatir melihat cara mereka mencukur rambutnya…
Karena kulihat sampai ada yang berdarah-darah kepalanya….
Setelah kurasakan cukup berjalan dan membeli barang yang kuperlukan…
Aku kembali ke tenda untuk istirahat….

Aku kaget karena banyak melihat teman-temanku pada botak-botak kepalanya….
Sampai salah satu ustadz pembimbingku juga botak kepalanya….
Lalu aku tanyakan hukumnya dan sunnah katanya…
Pada saat aku dijelaskan, tiba-tiba temanku datang….
Tapi kami semua jadi tertawa melihatnya…
Karena sebagian kanan kepalanya botak dan sebagian sebelah kirinya masih tersisa rambut…
Sehingga terlihat lucu dan membuat orang tertawa….
Dan kasihannya kepalanya sampai terluka dan berdarah….
Lalu diceritakan kejadiannya…
Ternyata pada saat dicukur, para Askar datang dan mengusirnya…

Karena ini hukumnya sunnah dan lebih afdhol katanya,
membuatku ingin melakukan hal yang sama…..
Tapi aku tak mau dengan tukang cukur yang dipinggir jalan…
Karena khawatir akan luka dan berdarah kepalaku seperti temanku….
Lalu aku diberitahu bahwa didekat kamar mandi ada tukang cukur yang bagus…
Yang memang disediakan disana untuk para jemaah..
Dengan harga 15 real saja….

Akhirnya sebelum malam tiba akupun potong rambutku…
Botak sudah kepalaku……….

Setelah bercukur aku mandi dan kembali ke tenda….
Disana para jemaah sedang diskusi masalah program berikutnya….
Apakah dengan Nafar Awal atau Nafar Tsani….
Banyak yang pilih Nafar Awal saat itu…

Pada saat itu aku tak mengerti….
Jadi kutanya temanku apa maksudnya….
Dan juga kubaca buku petunjuknya…
Nafar Awal ialah keberangkatan jemaah haji meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah, setelah melontar 3 jamarat yang berarti akan bermalam di Mina selama 2 malam…
Sedangkan Nafar Tsani ialah keberangkatan jemaah haji meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzulhijjah, setelah melontar 3 jamarat yang berarti akan bermalam di Mina selama 3 malam….

Ternyata yang membedakan hanya waktu tinggalnya….
Bagiku  saat itu tidak masalah apa programnya karena bagiku sama saja…
Karena niatku buat ibadah, jadi semua terserah keputusan bersama…..
Aku mengerti keinginan para jemaah yang ingin cepat keluar dari Mina…
Karena sebagian para jemaah haji travel lain ada yang juga telah meningalkan Mina…
Sehingga aku diminta untuk menyampaikannya hal ini kepada ustadz pembimbing….
Lalu kusampaikan hal ini kepadanya….

Setelah didiskusikan bersama dan para pembimbing yang juga merupakan ustadz
mengambil sikap….
Untuk memilih menjalani Nafar Tsani dan tetap di Mina…..
Walau Nafar Awal atau Nafar Tsani sama nilainya,
namun Rasulullah SAW melaksanakan Nafar Tsani..
Dengan begitu kami akan tinggal lebih lama sehingga dapat menjalani sunnahnya….
Dan insya Allah ini akan menjadi pilihan yang tepat, katanya……
Setelah itu ustadz pembimbing memimpin do’a….
Agar kami semua menjadi haji yang mabrur yang tiada pahala kecuali surga..…
Aamiin.

Mungkin sebagian jemaah ada yang kecewa…
Malah aku dengar ada yang telah pergi untuk Nafar Awal dengan meninggalkan tenda…
Dengan naik taksi menuju apartemen tempat penginapan awal jemaah berada…
Tapi aku tak tahu kebenarannya, apa benar sampai mereka kesana….???
Bagiku sama saja, karena niatku mau ibadah jadi aku nikmati saja keadaannya…….
Aku hanya bisa mengambil hikmah disetiap kejadian selama di Mina dan Arafah….

Menurutku di Mina aku lebih banyak dilatih untuk Habblumminannas….
Sedangkan di Arafah menurutku Habblumminallah….
Dan aku merasakan semua itu…..
Entah bagaimana menurut jemaah lainnya………….
Karena masing-masing jemaah tentu akan mempunyai pengalaman spiritual
yang berbeda-beda…..


---------------------------------------------  Bersambung

No comments