Breaking News

Bahayanya Penyebaran Syiah di Negara-Negara Sunni (Bagian Keenam: Penyebaran Dan Modus Operandi)

Oleh: Prof. Dr. Kamaluddin Nurdin Marjuni - 11/06/13 | 21:42 | 02 Shaban 1434 H

dakwtuna.com - Jumlah pemeluk Syi’ah di dunia saat ini mencapi 10% dari umat Islam di seluruh dunia.

Asal Mula Penyebaran Syi’ah:


Revolusi Iran 1979, yang meruntuhkan kuasa monarki Shah Iran, dan diprakarsai oleh Imam Khumeini dan menjadikan Iran sebagai Republik Islam.

Ketiadaan tokoh dan figur sentral dalam kepemimpinan dunia Islam, Iran memanfaatkan moment penting ini, di mana secara terang-terangan tokoh-tokoh Iran mengecam segala tindakan Amerika dan Israel.

Dari Irak, Suriah, Libya, Lebanon, Mesir, Afganistan, Pakistan, Di Lebanon Syiah pada awalnya merupakan kelompok yang tak diakui. Namun ketika Hizbullah tampil ke permukaan, maka Syiah menjadi sangat kuat. Hizbullah adalah kelompok yang dibentuk oleh Sayyid Muhammad Hussein Fadhlalah. Gerakan yang sekarang dipimpin oleh Sayyid Hasan Nashrallah ini memperoleh dukungan dana dan persenjataan dari Teheran, sehingga pada saat ini Hizbulllah menjelma menjadi milisi bersenjata terkuat di Lebanon.

Dai dan ulama Syi’ah di mana-manat tempat dan Negara menyebarkan paham syi’ah secara halus dengan beberapa fase dan cara, yaitu:
  • Slogan cinta Ahlul Bait. Pada dasarnya perkara ini tiada masalah, bahkan Ahlu Sunah sendiri mengajarkan kecintaan kepada Ahlul Bayt.
  • Pengkafiran dan kebencian terhadap para sahabat ulung Rasulullah Saw. (Abu Bakar, Umar dan Utsman).
  • Slogan kepalsuan Qur’an Sunni dan kebohongan perawi-perawi hadits Sunni.
  • Pemberian beasiswa bagi pelajar Sunni ke Iran. Sepulangnya akan menjadi agen penyebaran di suatu negeri.
  • Mendatangkan pelajar Iran ke suatu Negara untuk belajar sambil menyebarkan paham syi’ah.
  • Propaganda perkawinan Mut’ah.
  • Membagikan buku-buku syi’ah secara percuma di tengah masyarakat.
  • Mendirikan pusat-pusat syi’ah.
  • Mengadakan seminar-seminar dan workshop.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa modus operandi gerakan dakwah Syi’ah melalui 4 strategi:

Pertama: Memuliakan para imam-imam Ahlul Bait dan tokoh-tokoh syi’ah, mempromosikan kecintaan kepada Ahlul Bait, Fatimah anak Nabi dan sebagai putri kesayangannya, Husain cucu Nabi dan kesayangannya (Hasan tidak ditonjolkan karena ia serahkan kepemimpinan secara percuma), mencintai mereka akan mendapatkan pahala, melukai hati mereka akan berdosa.

Kedua: Melalui doktrin syubhat dan waswas sumber agama Sunni yaitu Al-Qur’an, di samping itu menyerang perawi-perawi hadits sunni, seperti imam Bukhari.

Ketiga: Pengkafiran, syi’ah menghina atau mencaci maki para sahabat khususnya kepada Abu Bakar dan Umar, dan menjuluki keduanya dengan sebutan (صنمى قريش) “Dua Berhala Quraisy”, sehingga dalam doa mereka “Wahai Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan kepada keluarga beliau, dan laknalah dua berhala Quraisy, Jibt dan Tahghut, dan kedua anak perempuan mereka”. (Miftahul Jinan, 114)

Ketiga strategi di atas merupakan gerakan dakwah syi’ah klasik, pada masa kontemporari saat ini taktik baru syi’ah dapat kesan melalui tiga strategi:

Pertama: Mempromosikan perkawinan Mut’ah di kalangan Sunni, khususnya di kampus-kampus universitas.

Kedua:
Mempererat hubungan diplomatik, politik dan kebudayaan. Seperti, pemberian bantuan kemanusiaan, pendirian pusat kajian-kajian Islam, penyediaan beasiswa, seminar bersama, pemberian buku-buku gratis, ekspor film.

Beberapa Negara Islam sudah dikuasai atau minimal sudah dipengaruhi kebijakan-kebijakan politiknya oleh Iran sebagai pusat Syi’ah, yaitu: Iraq, Lebanon, Syiria, Yaman, Bahrain, dan saat ini sedang menanti-nanti Negara Indonesia. Di mana Sunni dan Syi’ah sudah memulai bentrokan fizik dan merupakan tanda bahwa pengaruh Syiah sudah amat besar di Indonesia sehingga penganut syi’ah sudah berani menzahirkan akidah mereka di tengah masyarakat.

Penyebaran Syi’ah Semasa di Indonesia:

Di awal tahun 1980, ajaran Syi’ah mulai masuk ke Indonesia secara terang-terangan, 1 September 1997, diadakan sebuah seminar peringkat nasional di Jakarta, yang dihadiri pejabat kerajaan/pemerintah, Angkatan Tentara Indonesia, Polisi, Majelis Ulama Indonesia, Organisasi Islam, dan masyarakat umum.

Keputusan: Syi’ah melakukan penyimpangan, penyelewengan dan perusakan Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah.

Rekomendasi: Seminar mengusulkan agar kerajaan/pemerintah Indonesia lewat Kejaksaan Agung melarang Syiah, termasuk penyebaran buku-buku Syiah di Indonesia. Namun rekomendasi ini tidak ditanggapi oleh kerajaan. “Kebebasan Beragama Dijamin oleh Negara”

Sosialisasi Dakwah Syi’ah:
  • Melalui buku & Penerjemahan.
  • Beasiswa & Syi’ahisasi Pelajar. (Lebih 5000 Pelajar Indonesia Menerima Beasiswa )
  • Mendirikan yayasan Syi’ah, pada tahun 2001 dikesan sebanyak 36 yayasan Syi`ah di Indonesia. Dan sekarang sudah mencapai angka 300 yayasan.
  • Islamic Cultural Center (ICC Jakarta).
  • Seminar Internasional & Nasional Ahlul Bait (sampai saat ini yang kali kelima) dan selalu dirasmikan oleh Menteri Agama Indonesia.
  • Syi’ah menjadi penengah antara Islam Liberal dan Islam Literal, sehingga Syi’ah dijadikan oleh sebagian intelektual sebagai Islam alternatif.
  • Nahdlatul Ulama (NU) Himbau Persatuan Sunni Syiah hadapi wahabi. International * Conference of Islamic Scholars-ICIS) ke-3 di Hotel Borobudur, Jakarta, 30 Juli 2008.
  • Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat Prof. Dr. Umar Shihab. “Syiah Bukan Ajaran Sesat”. 1 Januari 2012.

Agenda Utama Syi’ah
  • Mensyiahkan umat Islam.
  • Mengembangkan emperium Paersia khususnya bermula di rantau Teluk, dan saat ini sudah pun sampai di ASEAN.

Slogan Gerakan Syi’ah
Membela umat Islam dari penjajahan ghazwul fikr Barat. Di samping itu menggunakan kalimat pancingan yaitu: “Tidak ada lagi perbedaan warna kulit, bahasa, bangsa, dan status sosial. Islam adalah saudara karena diikat kalimat La Ilaha Illallah Muhammadar Rasulullah”.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/06/11/34969/ bahaya-penyebaran-syiah-di-negara-negara-sunni-bagian-keenam-penyebaran-dan-modus-operandi/# ixzz2ZqnedDnT
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

No comments