KEUTAMAAN MENJAGA SHOLAT WAJIB
Assalamu'alaikum wr.wb.
Dalam buku Irsyadul Ibad Ila
Sabilir Rasyad pada
Fadhillah Sholat Wajib hal. 86-88, dijelaskan bahwa pada Kitab Azzawajir karangan
Ahmad bin Hajar Al Haitami ra. sebagian ulama berkata :
Tersebut
dalam hadits : "Barang siapa
yang memelihara sholat wajib dengan baik, maka Allah memuliakan dengan lima
perkara :
1.
Terhindar
dari kesempitan rezeki dan hidupnya bahagia
2.
Terhindar
dari siksa kubur (bila mati)
3.
Allah
memberikan catatan amalnya dan dia akan menerima dengan tangan kanannya
4.
Berjalan
diatas jembatan jahannam dengan cepat seperti kilat
5.
Masuk
surge tanpa hisap
Barang siapa
yang mengabaikan sholat wajib, maka akan menerima lima belas macam siksaan.
Enam Siksaan
di Dunia, Tiga Ketika Mati, Tiga Ketika Didalam Kuburan, dan Tiga lagi Ketika
Waktu Keluar Dalam Kuburan.
Untuk siksaan
di
Dunia
:
1.
Berkah umurnya dicabut
2.
Tanda-tanda
orang sholeh diwajahnya sudah tidak ada
3.
Setiap
amal yang dilakukan tidak akan diberi pahala oleh Allah SWT
4.
Bila
berdo’a tidak akan diangkat ke langit sehingga tidak dikabulkan
5.
Tidak
mendapat do’a dari orang-orang sholeh
6.
Dibenci
oleh orang banyak
Untuk siksaan
yang diterima diwaktu
mati
sebagai berikut :
1.
Mati
dalam keadaan terhina
2.
Mati
dalam keadaan lapar (boleh jadi dikarenakan mati di rumah sakit yang dilarang banyak makan)
3.
Mati
dalam keadaan haus, walaupun disiram dengan air sebanyak satu lautan takkan
bisa menyegarkan tenggorokkannya, lantaran sangat haus
Untuk siksaan
yang akan diterima didalam kuburan :
1.
Kuburannya
dipersempit sehingga tubuhnya terjepit dan tulang rusuknya banyak yang
bersimpangan
2.
Ruang
kuburnya terisi api, sehingga si mayat siang dan malam kesakitan bergelimpangan
diatas bara
3.
Didalam
kuburannya akan bertemu dengan ular yang diperintahkan oleh Allah untuk
menyiksa si mayat yang meninggalkan sholat (selama hidup didunia)dan tak
henti-henti menyiksa sampa hari kiamat
Adapun hukuman
yang akan diterima diwaktu keluar dari kubur menuju mashar adalah sebagai
berikut :
1.
Hisap
yang ketat
2.
Dibenci
Allah
3.
Masuk
Neraka
Menurut
sebagian riwayat hadits sebagai berikut :
Sesungguhnya
orang yang meremehkan sholat, akan datang di hari kiamat sedang diwajahnya
tertulis tiga baris sebagai berikut :
1.
Wahai
orang yang mengabaikan hak Allah
2.
Wahai
orang yang mendapat kebencian Allah secara khusus
3.
Semoga
Allah mengabaikan kamu sebagaimana didunia sering mengabaikan hak Allah.
Maka
sekarang kamu hendaknya putus asa, jangan mengharapkan rahmat Allah.“
Dalam beberapa
hadits dijelaskan bagi mereka yang meninggalkan sholat sebagai berikut :
“Dari Nabi SAW
bersabda : Barang siapa yang meninggalkan sholat wajib dengan sengaja, maka
menjalankan kekufuran dengan terang-terangan.” (HR. Thabrani)
“Perjanjian
antara kami (umat Islam) dan mereka (orang-orang kafir) adalah sholat. Dan
barang siapa yang meninggalkan sholat, maka telah kafir.” (HR.Ahmad,
Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
Dari Nabi SAW
bersabda : Barang siapa yang memelihara sholat (lima waktu), maka sholat
tersebut akan menjadi cahaya, bukti dan penyelamat baginya pada hari kiamat.
Barang siapa yang tidak memeliharanya, maka dia tidak akan mendapat cahaya,
bukti dan penyelamat. Dan pada hari kiamat dia dikumpulkan bersama Qorun,
Fir’aun, Haman dan Ubay bin Kholaf.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Atau karena atasan
dan teman baik kita tidak sholat, jadi ada rasa enggan kalau mau
sholat sendiri?
Atau karena kita
berpikir atasan atau teman baik
kita telah memberikan jasa dan membantu menaikan upah atau jabatan
kita, sehingga lebih baik ikut atasan atau teman baik kita dari
pada sholat?
Saudara-saudaraku
hal tersebut semuanya akan kembali kepada diri kita masing-masing…..
Seberapa jauh
keyakinan kita kepada Allah SWT…..
Seberapa taqwanya
kita melaksanakan perintah dan larangan Allah SWT….
Karena hidup adalah
pilihan…..
Jika pilihan kita ingin selamat dunia dan akhirat,
mari laksanakan
sholat!
Wassalamu’alaikum
wr.wb.
----------------------------------------------------------------------
Referensi
:
Zainudin
Ibnu Abdul Aziz Al Malybari.
Irsyadul
Ibad, terjemah H. Mahrus Ali
No comments