Breaking News

KEUTAMAAN SHOLAT BERJAMAAH

Assalamu'alaikum wr.wb.

 
Dari Abu Hurairah ra. berkata : rasulullah SAW bersabda : Sholat seorang lelaki dengan berjamaah lebih banyak pahalanya daripada sholatnya dirumah dan sholatnya yang dilakukan di pasar sebanyak 27 derajat. Sebab sesungguhnya salah seorang dari kamu bila berwudhu dengan baik, lantas datang ke Masjid, tidak ada kehendak yang terlintas dihatinya kecuali untuk sholat, maka tidak mengayunkan selangkah kecuali Allah telah mengangkatnya satu derajat dan menghapus satu kejelekan sehingga masuk dalam masjid. Bila masuk ke masjid, maka dia masih dianggap tengah mengerjakan sholat selama dia menanti didalamnya untuk sholat berjamaah, dan para malaikatpun mendoakan agar diberi rahmat selama masih duduk di tempat sholatnya, mereka berkata : Ya Allah ampunilah dosanya, Ya Allah berilah rahmat padanya, Ya Allah berilah taubat padanya, selama dia tidak menyakiti orang lain ditempat itu atau berhadats.  (HR. Bukhari Muslim)
 
Dari Anas ra. berkata : rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang melakukan sholat wajib dengan berjamaah selama empat puluh hari, dimana dapat bertakbir ihram bersama dengan imam, maka ditulis untuknya dua kebebasan. Bebas dari siksaan api neraka, bebas dari sikap munafik.    (HR. Tirmidzi)

Barang siapa yang melakukan sholat Isya dengan berjamaah yang menjumpai takbir pertama bersama imam, maka pahalanya seperti sholat setengah malam. Dan barang siapa yang melakukan sholat subuh dengan berjamaah, maka seolah-olah melakukan sholat semalam suntuk.   (HR.  Muslim dan Ahmad)

Muadz bin Anas ra. berkata : Rasulullah SAW bersabda : Kekasaran watak yang sebenarnya, kemunafikan dan kekafiran adalah orang yang mendengar seruan adzan yang dilakukan oleh sang muadzin lantas tidak memenuhinya.  (HR. Ahmad dan Thabrani)

Abu Hurairah berkata : Rasulullah SAW bersabda: Apakah diantara kamu tidak takut bila mengangkat kepalanya sebelum imam? Kepalanya diajdikan oleh Allah sebagaimana kepala Keledai atau rupanya ditubah sebagaimana Keledai.   (HR. Bukhori dan Muslim)

Wassalamu’alaikum wr.wb.
----------------------------------------------------------------------
Referensi :
Zainudin Ibnu Abdul Aziz Al Malybari.
Irsyaadul Ibad, terjemah H. Mahrus Ali

No comments